SIKAP TEGAS KEMENDIKBUDRISTEK JAGA KAIDAH PENGETAHUAN

  

as a PhD student at Family and children studies IPB University


Saya memasuki pekan pertama perkuliahan dengan perasaan sedikit deg-degan. Mengingat kampus di Bogor dan saya di Jogja. Mau tidak mau harus ngelaju. Tetapi demi ilmu pengetahuan dan prinsip syariat “ Al-Ilmu Idraka sya’i bi haqiqotihi’ (memahami ilmu sampai ke hakikatnya). Meskipun bawaannya tidak banyak tetapi sampai di kampus langsung memborong beberapa buku untuk dibaca. Pekan pertama kuliah juga langsung dapat tugas. Hufft. Masya Allah. Meskipun banyak tugas dan jadwal kuliah full plus disambi bekerja tidak kepikiran sedikitpun untuk menggunakan joki tugas yang lagi happening saat ini.


Joki Tugas Dan Intregitas Yang Hilang

Sejujurnya saya sangat tidak respek kepada para mahasiswa yang menggunakan joki untuk tugas perkuliahannya. Itu salah satu bentuk pengabaian terhadap pengetahuan yang dia miliki dan sikap tidak amanah. Oia ini termasuk kecurangan juga. Padahal intregitas kita sebagai akademisi harus dijaga. Tugas merupakan bagian evaluasi pihak kampus untuk mahasiswa. Jika dibuat oleh joki kita tidak tahu kemampuan kita sampai mana. Saya setuju jika ada sanksi tegas diberikan bagi perusak kaidah akademik ini. Baik kepada mahasiswa dan joki pembuatnya. Tidak boleh ada toleransi atau pemakluman terhadap pelanggar kerja akademis dan ilmu pengetahuan. Ini sikap.

Sikap Cepat Dan Tanggap kemendikbudristek

Dan kabar baiknya, Kemendikbudristek telah menunjukkan sikap tersebut. Kemendikbudristek telah mengultimatum bahwa siapa saja pihak civitas akademika yang diketahui terbukti menggunakan jasa pekerja lain (joki) untuk makalah kuliah, tugas akhir, serta karya tulis ilmiah, pasti dikenai sanksi akademis sekaligus hukum. Ini sanksi yang adil menurut saya saat ini.


Kemendikbudristek terbukti tidak main-main dengan hal plagiarisme akademik. Bagaimana pun sikap Kemendikbudristek yang bersikap tegas kepada pelaku pengguna joki tugas akademis adalah bentuk penghargaan besar untuk nilai-nilai pengetahuan. Sebagai orangtua dan juga sebagai mahasiswa doktoral saya sangat mengapresiasi langkah yang akan ditempuh oleh pihak kemendikbudristek.

Agak miris saat mengetahui belakangan ini marak bermunculan jasa joki tugas akademik perkuliahan. Hal sesepele mengerjakan tugas saja pakai joki apalagi di tingkat yang lebih tinggi. Subhanallah. Jangan ya dek ya. Ga elok kalau kata orang Jogja. Apalagi saat para joki tanpa malu-malu mempromosikan jasa mereka di muka publik. Mereka tanpa rasa khawatir mempromosikan kerjanya di media sosial. Bahkan: informasi beredar ada yang sampai membuat badan hukum perusahaan agar profesional. Astaghfirullah. Kenapa keahlian para pembuat jasa ini tidak dialihkan ke jasa lain yang lebih bermanfaat dan yang pasti benar.

Tentu saja tindakan tersebut amat memalukan sekaligus mencoreng kerja sivitas akademika yang seharusnya menjadi laboratorium ilmu pengetahuan untuk Indonesia. Bila saja ini didiamkan atau diacuhkan tanpa ada tindakan, maka pendidikan hanya sekadar mencari gelar akademik. Kondisi demikian yang tidak diinginkan Kemendikbudristek terjadi di Indonesia. Angkat jempol untuk kemendibduristek yang tidak mengabaikan hal seperti ini. Sebagai penjaga gawang pendidikan di Indonesia, kemendikbudristek harus bertindak tegas, terarah dan terukur. Dan saya yakin banyak para ahli di dalam kemendikbudristek yang akan menyususn kebijakan yang lebih tegas sekaligus juga mengayomi bagi para akademisi.

Dan ketegasan Kemendikbudristek patut diacungi jempol sebab menyuguhkan optimisme bahwa masa depan akademik dan ilmu pengetahuan Indonesia pasti baik-baik saja.Sudah jelas bahwa keseriusan Kemendikbudristek bersikap tegas dengan memberi sanksi akademis dan hukum harus juga didukung oleh seluruh komponnen masyarakat. Dengan begitu kejahatan joki tugas akademik perkuliahan makin cepat ditangkal. Sebab jelas melanggar UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dukungan Semua Lapisan masyarakat akademis



Sebagai masyarakat kita jangan sungkan dan takut melaporkan kecurangan akademis kepada Kemendikbudristek. Justru peran aktif masyarakat amat ditunggu Kemendikbudristek sehingga joki tugas akademik tak mendapatkan ruang kerjanya lagi. Jika ada kecurangan di ranah sivitas akademisi segera laporkan.

Seluruh unsur dalam sivitas akademika harus menyadari bahwa mereka harus menggunakan kemampuan sendiri dalam menunjukkan kapasitas akademik. Masa depan kemajuan Indonesia berada di pundak sivitas akademika.

Melalui ketegasan Kemendikbudristek terhadap pengguna dan pelaku jasa joki tugas akademik perkuliahan maka dapatlah dianggap sebagai upaya menyelematkan peradaban kemajuan bangsa. Maka: siap-siap saja kepada pengguna jasa joki tugas akademik perkuliahan akan merasakan tindakan tegas dari Kemendikbudristek jika masih membandel. Ingat, bukan hanya sanksi akademis tapi juga hukum!

Sikap dan upaya tegas Kemendikbudristek pada pengguna dan pelaku joki tugas akademis adalah cara menciptakan pendidikan di Indonesia yang ingin memprioritaskan proses dan etika pengetahuan. Penjagaan terhadap ilmu pengetahuan tetap akan sejalan dengan prinsip-prinsip pendidikan.

10 komentar

  1. Aku sejujurnya baru tau setelah adek cerita betapa mudahnya memperoleh jasa joki untuk mengerjakan tugas, apapun.
    Jangankan jurusan yang memang mahasiswanya banyak ((seperti ekonomi, hukum, dll)), jurusan yang mahasiswanya sedikit pun, Ada.

    Rasanya di zaman aku belum sampai segini mengkhawatirkannya siih.. Tapi tetep, perilaku curang ini sangat miris untuk anak seusia "maha" siswa.

    BalasHapus
  2. Joki seakan sulit dihilangkan. Walaupun hukuman ada, tetap saja perjokian di Indonesia mesih banyak malah terang-terangan ditawarkan. Memang permintaan pun tidak sedikit. Untung Kemendikbudristek tanggap. Namun kita jangan sampai lengah. Kemajuan teknologi masih bisa membantu kecurangan di mana2.

    BalasHapus
  3. Masya Allah..sukses untuk kuliahnya ya Mak..salut dengan dirimu yang terus semangat menuntut ilmu. Semoga dilancarkan dan dimudahkan perkuliahan dan segala urusan.
    Btw, setuju terkait ketegasan yang diperlukan dari Kemendikburistekbaik adanya sanksi akademis juga hukum pada pihak civitas akademika yang diketahui terbukti menggunakan jasa pekerja lain (joki) ini

    BalasHapus
  4. Saya sudah tahu dari dulu kalau para mahasiswa mengerjakan tugas suka beli jasa alias pakai joki. Pastinya pihak lain juga tahunkan? Sudah jadi rahasia umum lah istilahnya.
    Masa pemerintah baru tahu akan hal ini?
    Saya kira kalau mau membersihkan, harus tuntas, jangan sampai gertak sambal saja.

    BalasHapus
  5. Hmm harus banget ini dijaga
    Jangan sampai banyak karya plagiat
    Kasihan sekali yang kemudian memang berusaha murni

    BalasHapus
  6. Pembuatan karya ilmiah memang seharusnya dibuat sendiri, karena ini jadi pertanggung jawaban diri juga atas pendidikan yang telah ditempuhnya selama berkuliah

    BalasHapus
  7. miris banget ya ternyata sekarang joki dalam mengerjakan tugas dan skripsi ini dinormalisasi bahkan sampai ada startup nya juga. padahal pastinya ada kebanggaan tersendiri jika berhasil menyelesaikan kuliah dengan menyelesaikan tugas sendiri

    BalasHapus
  8. Waduh? Baru tau saya kalo mengerjakan tugas kuliah pun ada jokinya. Eman padahal ya, dah belajar sekian tahun, tapi hasil akhirnya, bisa dibilang palsu kan itu.

    BalasHapus
  9. Paling sebel kalau ada joki-joki gitu. Dan seharusnya ya, tugas kuliah, seberat apa pun, harus dikerjakan sendiri atau kelompok, bukan lewat joki.

    Saya jadi ingat ada salah satu selebgram di kota kami, dia kuliah, eh tugas-tugasnya yg ngerjain joki, dan parahnya lagi dishare. 😭😭

    Semoga kementrian pendidikan beneran berskiap tegas buat yg nyewa joki.

    BalasHapus
  10. masyaallah keren banget ini kontennya...aku udah lama naruh perhatian ke sektor pendidikan negara ini dan berharap banyak para pemangku kebijakan bertindak tegas untuk praktik-praktik perjokian, ketidakjujuran, dan semua kebohongan pendidikan. Gila banget soalnya, bisa bikin ilmunya nggak berkah dan nggak mendatangkan manfaat apa-apa untuk kita :(

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.