Sejujurnya saya jarang buka tiktok,
tapi ga ngerti kenapa akhir-akhir ini sering muncul cuplikan keanehan tiktok di
twitter. Jadi mau ga mau ya ngertilah beberapa kebodohan manusia. Halagh. Sebenarnya
saya ya bodoh juga sih tetapi Allah tutupi kebodohan dan aib itu. Kyaaa. Nah,
yang sering muncul itu tentang anak-anak remaja angkatan 2000-an yang udah pada
punya anak dan juga cuplikan kebodohan orangtua muda ini dalam men-treat
anak-anaknya.
Sebenarnya ga mau ikut campur dalam
urusan parenting orang lain. Tapi kalau kebodohan kayak gitu kok aku diam aja
aku ya dosa. Gini-gini punya tanggung jawab moral untuk menyampaikan ilmu
tentang pendidikan anak ke ummat. Thesis saya aja tentang pendidikan rumah. Kalau
saya diam ketika ada kejadian kayak gini bias-bisa ilmu saya ga berkah. Ada kemungkaran
tetapi tidak sedikitpun memberi pencerahan namanya ‘tidak amanah’ dengan ilmu
yang dimiliki. Etdah, panjang bener ini ‘preambule’nya. Hahaha.
Sebenarnya apa sih yang perlu
dipersiapkan ke anak remaja saat kita bicara tentang rumah tangga dan
pernikahan. Apa sih yang sebaiknya dibicarakan?. Berikut beberapa yang harus
diajarkan ke remaja tentang persiapan pernikahan. Entah pernikahan itu
datangnya kapan. Karena yang namanya jodoh itu rahasia Allah mau datangnya
cepat atau nanti yang penting caranya benar dulu menurut agama.
1. Para remaja ini harus tuntas belajar fiqih. Its must!. Sebagai muslim, ketuntasan belajar fiqih ini wajib dalam kamus pendidikan islam. Kenapa? Karena fiqih itu panduan ibadah dalam islam. Bahkan jika fiqih ini dijadikan materi skill life dan persiapan pernikahan bias dapat 8 SKS lo menurutku. Ini baru fiqih dasar. Fiqih itu lengkap banget. Mulai dari pengenalan tentang bersuci, tentang menangani najis, mengenal halal-haram, etc. terus ke fiqih salat, puasa dan haidh, nifas, iddah dan munakahat. Itu bisa dibilang kelas pra-nikah paling komplit menurut saya. Tak heran, di pondok pesantren atau ma’had, materi fiqih ini jadi materi wajib. Tak hanya itu, di sekolah-sekolah negeri juga diberikan materi fiqih ini di pelajaran agama untuk siswa beragama islam.
2. Kesiapan mental. Masalahnya kesiapan mental setiap anak itu beda-beda. Kita mungkin bisa melihat dan mengevaluasi ketuntasan materi fiqih, dan akademis lainnya. Tapi melihat ketuntasan dan kematangan mental gimana caranya? Kalau saya paling sederhana sih saat anak/remaja paham tentang menjaga salat lima waktu dan kewajiban sebagai muslim lainnya. Seperti: larangan zina dan haramnya khamar dan larangan lainnya dalam islam.
3. Kematangan organ fisik. Ini bisa dilihat dari masa baligh. Apakah remaja sudah baligh atau belum. Apakah sudah tumbuh bulu kemaluan, dll. Untuk anak-anak yang paham fiqih biasanya bisa kita pantau ini. Tetapi secara teori anak-anak di bawah 18 tahun sebenarnya belum matang organ reproduksinya. Terutama perempuan. Mungkin mereka bisa hamil dan melahirkan tetapi rahimnya belum siap. Itulah kenapa kasus kematian ibu yang melahirkan di bawah usia 17 tahun terhitung tinggi di Negara berkembang. Karena kita mengabaikan ilmu kematangan alat reproduksi ini. Sebagai orangtua please perhatikan betul kematangan organ-organ reproduksi ini. Karena kesehatan anak itu diwariskan secara genetic sampai tiga generasi lo. Ini salah satu upaya kita sebagai muslim untuk mempersiapkan muslim yang kuat juga.
Nah, mungkin ini yang
bisa saya bagikan di artikel ini tentang beberapa hal penting yang seharusnya
diperhatikan tentang persiapan para remaja. Buat saya ilmu tentang pernikahan
itu penting diajarkan kepada para remaja agar mereka tahu betul bahwa menikah
itu berat tetapi pahalanya besar. Sehingga mereka mempersiapkan diri dengan
ilmu, amal dan finasial sebelum terjun ke sana. Meskipun sebagai ibu dengan anak laki-laki 5 orang selalu saya wanti-wanti ke anak bujang "Jangan ngasih harapan ke anak gadis orang ya!" dan jawabannya bikin mangkel "Choose kindness to other people is my responsibility, but their feeling aren't my responsibility though", bangke hahahaha, minta digetok.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.