Udah lama bener saya ga mampir nonton ke bioskop. Andalannya
sih selama ini langganan Netflix dan Disney Hostar. Tapi kemarin setelah lihat
trending di twitter untuk film Mencuri Raden Saleh, akhirnya diriku mupeng
pengen nonton. Tapi masalahnya ga punya nyali untuk ke bioskop sendirian. Kalau
dulu ke bioskop selalu rombongan sama si bapak atau anak-anak abege di rumah. Tapi
anak-anak abege belum ada liburan dari asramanya. Emaknya mikir juga kalau mau
melipir sendirian. Dan akhirnya japri kawan “ Mah (bulek dalam bahasa Arab)
nonton Mencuri Raden Saleh yuk”. Dan langsung diiyain. Hahaha. Bahkan akhirnya
kami nonton rombongan.
Kenapa pengen nonton Mencuri Raden
Saleh? Pertama: karena ada Iqbal (huahahaha), kedua: karena sutradaranya Angga
Dimas Swasongko (sutradaranya Nussa dan Rara). Selain itu pengen nambahi jumlah
penonton juga sih biar ga kalah sama sayap2 pokleknya buzzer, eh gimana?
Sejujurnya saya takjub nih dengan
dunia sinematik Indonesia. Berkembang banget euy. Bahkan kemarin hampir semua
studio yang tayang film Indonesia semua. Mana bagus-bagus pula, kecuali yang
poklek2 itu. Film Indonesia bisalah diadu.
Mencuri Raden Saleh salah satu karya
sinema Indonesia yang bisa dibilang secara skenario dan sinematik juara. Pemerannya
totalitas semua. Mulai dari Piko (Iqbal Ramadhan), Sarah ( Aghniny Haque), Ucup
( Angga Yunanda), Gofar (Umay Shahab), Tuktuk ( Ari Irham) dan Fela ( Rachel
amanda). Ini pemerannya ga Cuma tebar wajah good looking ala drama Korea.
Bahkan mereka tampil seringnya bareface lo. Ya ampun keren banget ini. Bahkan
si Umay Shahab tampil full jerawat di wajah sebagai bentuk totalitas. Keren banget.
Sebagai film action plus comedy film
ini ga cuma menghibur tapi juga menyisipkan kritik sosial yang ngena banget. Belum
lagi mengangkat dunia perlukisan tanah air dan kejamnya dunia para orang kaya
dan dunia politik Indonesia. Tak hanya itu detail-detail lukisan Raden Saleh ‘
Penangkapan Diponegoro’ saja sudah penuh makna perlawanan luar biasa. Saya sendiri
sudah beberapa kali membaca tentang karya-karya Raden Saleh (maksudnya membaca review lukisannya).
intip ini ya https://www.catatansiemak.com/2022/04/Ali-Dan-Ratu-Ratu-Queenss.html
Sebagai film nasional film ini juga
rekomended ditonton oleh para remaja. Sebagai motivasi bahwa kita harus
membekali diri kita dengan keahlian khusus yang membedakan kita dengan orang
lain. Meskipun bukan berarti kita boleh mencuri ya. Tetapi untuk ini saya rasa
mencuri adalah bentuk perlawanan terhadap kasta para orang kaya serakah dan
kejam terhadap manusia di sekelilingnya.
Selain itu film ini juga menunjukkan
betapa lemahnya dunia hukum dan perangkatnya di Indonesia. Termasuk sindiran
terhadap abdi negara seperti polisi dan para pejabatnya. Perfect banget ini
sindirannya. Hahaha.
https://www.catatansiemak.com/2022/08/Wedding-season-pernikahan-dan-merayakan-kehidupan.html
Udahlah sana nonton ke bioskop. Mumpung
masih tayang di layar lebar. Oia soundtracknya dong ada Sebuah Kisah Klasik-nya
Sheila On7. Rendezvous bangetlah ini. Kemarin saya nonton di Lippo Mall Jogja,
ambil yang jam 18.10, jadi salat Maghrib dulu baru nonton. Tetap ya nonton
jangan sampai melewatkan salat wajib. Bisa dibilang saya puas dengan tayangan
Iqbal cs selama 2 jam-an ini. Sukses terus ya mas Angga Dimas untuk film-film
selanjutnya. Oia saya rencananya mau nonton lagi nanti sama anak lanang. Mau
dapat pc-nya Iqbal. Kemarin dapatnya Ari Irham hahaha. Tolong ya PC anak-anak
K-Pop minggir dulu sama lokal. Ngahaha.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.