Tanggung jawab kami sebagai orangtua
bertambah sejak putri kami satu-satunya, Salma, mengalami haid pertamanya di akhir
tahun 2020 lalu. Menstruasi atau haid merupakan hal yang alamiah dialami remaja
perempuan. Meskipun begitu ternyata ada banyak konsekuensi kesehatan yang
mempengaruhi tumbuh kembang dia sebagai manusia. Yang paling kerasa banget si
anak ini moody banget kalau periode
haidnya datang. Dan sekarang pilih-pilih banget urusan makanan terutama ‘biar
badannya ga gendut” begitu katanya. Ampun dah.
Remaja sendiri berasal dari bahasa
Latin “ Adolescere” dan bahasa Inggris “ adolescene” yang artinya tumbuh
menjdai dewasa. Sedangkan World Health Organization mendefinisikan remaja
dilihat dari 2 faktor yakni faktor biologis dan psikologis. Secara biologis, remaja
didefinisikan sebagai masa perkembangan individu dari pertama kali menunjukkan
tanda-tanda perkembangan seksual sekunder sampai tercapainya kematangan
seksual. Secara psikologis, remaja didefinisikan sebagai suatu masa dimana
individu mengalami perkembangan psikologi dan identifikasi dari masa
kanak-kanak menjadi dewasa.
Oia khusus tanda pubertas pada anak
perempuan itu mudah diamati secara fisik. Antara lain:
1. Tumbuhnya payudara
2. Pinggang terlihat lebih kecil
3. Mulai tumbuh rambut kemaluan dan juga rambut di sekitar tangan dan kaki
4. Mengalami menstruasi teratur
5. Pinggul mulai lebar
6. Mengalami pertambahan tinggi badan .
Begitu juga dengan putri kami.
Tanda-tanda tersebut mulai Nampak. Sebagai orangtua tentu saja kami telah
mengajarkan beberapa hal penting yang seharusnya diajarkan pada anak remaja
perempuan yang berkaitan dengan pubertas ini.
Saya sendiri sudah mulai
mengajarkan Salma hal-hal penting yang dilakukan berkaitan dengan penanganan
saat menstruasi datang. Bahkan sebelum dia mendapat periode menstruasinya. Dan sekarang
sejak dia mendapat menstruasi saya juga mengajarkan tentang pentingnya nutrisi
zat besi untuk perempuan. Beberapa waktu lalu saya mengikuti Webinar bersama
Danone Indonesia dengan mengangkat tema “ Peran Nutrisi dalam Tantangan Kesehatan Lintas Generasi”. Oia ini bisa juga ditonton di youtube-nya Nutrisi Untuk Bangsa ya.
Dulunya saya pikir kebiasaan makan sejak di kecil akan mudah mengikuti sampai
dewasa. Ternyata pergaulan juga kadang mengubah cara pandang remaja terhadap
asupan. Yang paling sering adalah saat dia menolak sarapan pagi dengan alasan takut
gemuk.
Pola Makan Yang salah Pada Remaja
Salma bercerita ada beberapa temannya yang meniadakan sarapan untuk tetap langsing. Wah, ini harus diedukasi. Padahal sarapan pagi bagi remaja itu penting banget. Dan meniadakan sarapan bisa menghilangkan asupan zat besi saat dia mendapat menstruasinya. Kadang dia menolak makan nasi dan hanya makan buah serta menolak minum susu. Udah gitu pakai acara “ngeyel’ pula. Menghadapi remaja memang butuh strategi jitu. Hahaha.
Saya mulai mengawasi lagi
asupan untuk Salma. Saya kenalkan dia terhadap body images atau persepsi diri terhadap bentuk tubuh. Saya jelaskan
padanya bahwa diet itu boleh dilakukan tetapi dengan ilmu bukan “asal ga makan”. Karena diet asal malah
memperburuk kesehatan remaja. Antara lain kekurangan zat besi atau malah
obesitas, gangguan fungsi organ tubuh seperti jantung, ginjal dan hati.
Bahaya Anemia Pada Remaja
Saya jelaskan pada Salma
tentang bahaya anemia. Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah kurang dari normal. Dan Hemoglobin ini adalah salah satu
komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Saya jelaskan pada Salma kalau
kekurangan HB itu biasanya kita jadi mudah mengantuk dan kurang konsentrasi
dalam belajar. Mempengaruhi prestasi kita juga di sekolah. Selain itu juga bisa
menghambat pertumbuhan tinggi badan. Dan ada istilah Anemia Defisiensi Besi,
dimana zat besi yang menjadi komponen pembetuk Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi.
Apalagi sebagai remaja perempuan yang mulai rutin mengalami haid/menstruasi. Sehingga
perempuan membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Dan juga kebutuhan zat besi akan bertambah
sesuai dengan pertambahan usia seseorang.
Hal penting apa yang harus dilakukan
Asupan kaya zat besi
Yang pertama tentu saja
saya atur kembali porsi makan Salma. Saya minta ia memperbanyak konsumsi
protein hewani. Karena makanan yang kaya kandungan zat besi berasal dari
hewani. Antara lain: ikan, daging merah, daging unggas dan hati. Bahkan saya
rutin membeli hati ayam untuk saya campurkan ke dalam sayuran berkuah untuk Salma.
Terutama saat dia mengalami menstruasi. Saya juga menyediakan buah yang kaya
serat dan vitamin C. Karena kombinasi
zat besi dan vitamin C meningkatkan penyerapan nutrisi secara maksimal. Dan yang
agak susah adalah meminta Salma kembali rutin meminum susu pertumbuhan.
Mengkonsumsi Tablet tambah darah (TTD)
Salma saya beri tambahan
pil penambah darah atau kapsul zat besi. Tadinya saya beri bentuk sirup seperti
milik adiknya. Tetapi saat mengantarkan dia ke Puskesmas untuk mendapat surat
keterangan sehat untuk melanjutkan sekolah ke SMP, dokternya meresepkan pil
penambah darah setelah mengetahui Salma sudah mendapat haid. Sejak itu dia
memilih pil penambah darah. Kalau dari dokter disebut dengan Tablet Tambah
Darah (TTD). Diminum satu tablet sepekan sekali. Dan diminum setiap hari sebanyak
satu tablet saat mengalami menstruasi. Oia TTD ini sebaiknya diminum dengan air
putih bukan dengan teh atau susu. Karena teh atau susu menghambat penyerapan zat
besi. Tablet Tambah darah yang biasanya diberikan oleh Puskesmas adalah tablet
besi folat yang mengandung 200 mg Ferro Sulfat atau 60 mg besi elemental dan
0,25 mg asam folat/tabletnya. Dan ini cukup memenuhi kebutuhan zat besi remaja
perempuan. Dan sekarang hampir semua
Puskesmas akan meresepkan ini untuk setiap remaja putri yang memeriksakan diri
saat meminta surat keterangan sehat. Bahkan sebenarnya saat ini ada program
dari kemenkes khusus pembagian Tablet Tambah Darah secara gratis dari
pemerintah. Hanya mungkin penyalurannya agak mengalami kendala terutama selama pandemi
ini. Padahal kecukupan zat besi juga mempengaruhi daya tubuh remaja lo.
Sehingga saat virus covid mengancam paling tidak daya tahan tubuh mereka bagus. Sekarang sudah banyak di pasaran tablet tambah darah yang dijual di apotek. Bahkan dengan label halal juga banyak. Harganya juga sangat terjangkau.
Bergerak Aktif
Meminta dia tetap
berolahraga secara rutin kembali. Meskipun saat pandemik seperti sekarang ruang
gerak kita jadi terbatas Salma tetap saya minta melakukan gerak fisik. Dia juga
tetap naik sepeda ke masjid. Harus diakui saat ini anak remaja memilih banyak
rebahan sambil bermain gadget. Di rumah kami saya terapkan aturan memegang
gadget.
Gaya hidup Sehat dan Menjaga Kebersihan
traveling ke negara tetangga sebelum pandemi datang |
Terutama mengajari Salma
merawat organ reproduksi secara benar. Meminta dia memperbanyak minum air
putih. Dan Memperbanyak aktivitas positif. Melakukan hobby bermanfaat dan meraih prestasi.
Semua pihak sebaiknya terlibat. Baik orang tua, masayarakat dan pemerintah. Oia sebenarnya Danone Indonesia sendiri telah meluncurkan program " GESID/ Generasi Sehat Indonesia. Merupakan program edukasi gizi & kesehatan bagi remaja. Dan sudah berjalan di beberapa daerah di Indonesia. Semoga program ini bisa semakin meluas dan bisa dinikmati oleh seluruh remaja Indonesia.
Harapan saya sih dengan
usaha diatas putri kami bebas dari
masalah anemia zat besi. Karena permasalahn anemia juga akan mempengaruhi
generasi berikutnya. Ibu-ibu yuk kawal asupan gizi si anak remaja perempuan. Memutus mata rantai anemia hari ini membantu Indonesia sehat di masa depan. Agar
di masa depan kita memiliki generasi yang sehat, cerdas dan produktif.
Wah, samaan ya kayak anakku waktu itu pas kelas 7 dan 8 ada kader Puskesmas datang ke sekolah. Semua murid perempuan sebaiknya minum tablet penambah darah ini. Iya deh, anak2 cewek zaman now kadang urusan makanan maunya serba praktis kurang buah dan sayur apalagi pas ngemall hehehe :D
BalasHapusIya nih ada kader Puskesmas yang bagiin ttd
Hapustablet penambah darah memang jadi makanan sehari-hariku melewati usia pra remaja, remaja hingga dewasa karena penyakit anemia yang sering banget kambuh
BalasHapusWah mb Aie. Berarti harus aware banget nih
HapusNah ini anak perempuan juga harus jadi perhatian utama ya supaya gak kekurangan zat besi, soalnya generasi masa depan akan lahir dari mereka juga
BalasHapusBener banget mb
Hapusremaja perempuan memang memiliki kebutuhan khusus ya Mak dan aku juga soon akan punya remaja putri niiih di rumah. Eh usia 10 tahun udah remaja ya hehehe
BalasHapusAnak remaja biasanya mulai deket sama temennya jadi kadang dengerin pendapat temennya
HapusAstaga ada saja ya yang pengen gak sarapan biar langsing padahal mah sarapan di pagi hari akan jadi energi juga.
BalasHapusAda mb Mugniar
HapusWah, Alhamdulillah Salma sudah mendapatkan haidnya...dan jadi ingat saat seusia dia saya juga takut gemuk lantaran beberapa teman memang langsung mengembang badannya setelah haid pertama hahaha
BalasHapusMemang edukasi tentang anemia perlu, termasuk kawal asupan gizi si anak remaja perempuan. Untuk memutus mata rantai anemia hari ini membantu Indonesia sehat di masa depan.
Iya edukasi penting banget nih
HapusGESID, Generasi Sehat Indonesia. Bagus nih programnya Danone bagi remaja Indonesia. Sayangnya belum menyebar merata ya mbak, semoga ke depan makin banyak yang kenal program GESID ini
BalasHapusAamiin
HapusAnemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada remaja perempuan dan kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja.
BalasHapusedukasi semacam ini kudu nyampe ke semua ortu ya.
Supaya generasi Indonesia sehaaattt dan merdeka dari anemia!
Iyess
HapusYup harus punya daya tahan dan asupan yang baik terutama untuk cegah anemia, demi generasi sehat Inonesia.
BalasHapusBener banget
Hapusremaja perempuan tantangan asupan gizinya memang cukup berat, karena banyak yang suka jajan, tapi kebutuhan gizinya kurang terpenuhi, memang harus diperhatikan. karena mereka dalam masa pertumbuhan menjadi wanita dewasa
BalasHapusPentingnya nutrisi yang baik Dan tepat intinya ya mba biar kebutuhan gizi yg diperlukan tubuh juga seimbang buat tumbuh kembang anak2 y mba
BalasHapusSepertinya asupan nutrisi untuk remaja harus diperhatikan ya mbak supaya terpenuhi kebutuhan gizinya sehingga kelak dewasa tumbuh menjadi manusia sehat
BalasHapusBeruntung pemerintah intervensi masalah anemia pada remaja dengan membagikan TTD ya?
BalasHapussehingga masa depan anak dan tentunya bangsa, terselamatkan
anak perempuanku dua-duanya lagi masuk fase pra remaja dan remaja noh mba...yg sulung malah sudah menstruasi. aku makin concern sm kebutuhan zat besi mrk karena mrk sering mimisan gt kalau kelelahan dan lumayan sering. emang sih bawaan dr garis ayahnya suka mimisan. makanya tablet penambah darah penting, si kakak bilang dis ekolah suka di kasih nah cuma selama pandemi ini jd nya terganggu deh, jd beli sendiri
BalasHapusPeran serta ibu akan membantu anak untuk terhindar dari anemia. Perlunya memperhatikan Kebutuhan gizi dan obat anemia
BalasHapusaku kira permasalahan anemia defisiensi besi (ADB) ini hanya saat anak masih balita saja. Eh ternyata remaja juga punya peluang yg besar terkena adb ya mbak
BalasHapusjadi selain makan makanan bergizi juga perlu minum suplemen penambah t ya mbak
Anemia bisa terjadi pada segala usia emang mbak, nggak hanya anak-anak bahkan remaja seusia Salma juga rentan ya. Aku aja udah setua ini pernah ngalami anemia, nyaris pingsan malah
BalasHapusEnggak punya anak remaja, tapi jadi inget zaman saya masih remaja, belum ada edukasi soal anemia kaya begini...
BalasHapusSemoga kita semua bisa menjadi orangtua yang sadar dan memperhatikan betul bahaya anemia pada anak yaa mak. Jadi semakin bijak memenuhi kebutuhan gizi mereka.
BalasHapusGa bisa dianggap enteng emang ya mba apalagi masa remaja ternyata cukup resiko sekali dengan penyakit yg satu ini
BalasHapusAku jadi deg2an mba nanti kalau hadapi haid anak perempuanku hehe bisa ga jelasinnya btw anemia juga ngeri ya mba kalau ga ditangani
BalasHapusTidak menyangka kalau anak remaja pun mungkin kekurangan asupan zat besi.
BalasHapusSemoga dengan edukasi yang masif begini, para orangtua menjadi sadar pentingnya asupan zat gizi dalam pola makan yang bervariasi dan sehat setiap hari.
remaja perempuan tuh emang suka abai sama kondisi kesehatannya yaaa.. jadi kita sebagai orangtua juga harus terus mengingatkan tentang edukasi tentang anemia dan pentingnya zat besi ininyaaa
BalasHapusRemaja putri tuh biasanya sengaja mengurangi makan agar langsing, tapi hal ini dilakukan tanpa bimbingan. Malah jadinya kena anemia kaaannn... Harus mulai diedukasi agar memperhatikan kesehatan lagi, nggak sekadar memikirkan body goals aja.
BalasHapusYess, betul nutrisi dalam pola hidup sehat harus penting untuk bagi kita termasuk remaja perempuan supaya bisa terhindar dari penyakit seperti anemia. Untung saat sejak remaja saya belum pernah merasakan gejala penyakit anemia
BalasHapusYess, betul nutrisi dalam pola hidup sehat harus penting untuk bagi kita termasuk remaja perempuan supaya bisa terhindar dari penyakit seperti anemia. Untung saat sejak remaja saya belum pernah merasakan gejala penyakit anemia
BalasHapusMenstruasi pertama pada anak perempuan biasanya bikin deg degan ibunya nih. Tapi memang menstruasi ini rawan tubuh kita mengalami anemia ya mba sehingga harus tahu betul asupan gizinya
BalasHapusPadahal sarapan itu penting sekali untuk energi menjalankan aktivitas. saya sendiri sudah membiasakan sarapan sekarang.
BalasHapuspenyakit yg patut dihindari oleh semua, kelihatannya biasa aja tp berbahaya dan bisa bikin kondisi kita perlahan-lahan drop
BalasHapusTricky juga ya mak ngasi pemahaman tentang defisiensi zat besi ke remaja. Soalnya umur2 segitu kan juga dapet pengaruh kuat dari pergaulan juga termasuk ttg body image gitu. Aku suka banget ama artikel ini, jadi bisa belajar jg.
BalasHapusSetuju banget, anak muda juga harus terhindar dari anemia juga ya kak. Aku pun juga butuh obat anemia, karena sering banget begadang akhir" ini karena lagi banyaknya pekerjaan, selain itu juga ada asupan yang bergizi ya kak.
BalasHapusdulu saat remaja apalagi klo datang bulan, aku selalu kena anemia
BalasHapusbawaannya lemes banget...
makanya aku rutin minum suplemen penambah darah
anemia memang harus kita hempaskan jauh-jauh deh, karena akan jadi lingkaran setan yang menyebalkan, makanya harus diputusin dengan edukasi pentingnya nutrisi berkecukupan sejak dini
BalasHapusHaid ini memang problematic untuk remaja, karena mereka baru mulai haid. Apalagi kalo sampai kena anemia. Untung ibunya cepat tanggap.
BalasHapusDari sarapan yang mengandung kaya manfaat apalagi lengkap dengan kebutuhan gizi seimbang, gak boleh diabaikan ya. Soalnya kegiatan pagi butuh fokus makanya butuh sarapan
BalasHapusDulu, saya pikir anemia ini cuma penyakit biasa saja mba. Cuma kurang darah, minum vitamin nanti bisa sembuh lagi. Tapi ternyata dampak jangka panjangnya sebegitu parah ya mba. Apalagi buat remaja putri yang nentinya akan melahirkan generasi selanjutnya.
BalasHapusSetuju, mba. Dari zaman saya remaja, temen-temen sudah banyak yang diet. Duh makannya dikit banget sampai kadang ga makan dengan alasan takut gemuk. Pantes aja remaja Indonesia banyak yg kekurangan energi dan anemia. Semoga rantai ini bisa terputus segera amin.
BalasHapusAnakku masih kecil sih, tapi artikel ini bermanfaat banget biar aku bisa pantau perkembangan fisik dan menjaga gizi anak-anak nanti
BalasHapusOh ya. beberapa hari kemaren juga, anak-anak remaja disini dibagi vitamin penambah darah dari puskesmas. Bagus juga sekarang perhatian kesehatan pada masyarakat, mulai dari balita, anak, remaja sampai lansia.
BalasHapusAq jadi aware juga sama kesehatan anak perempuanku nih. Ternyata anemia bisa ya di cegah sejak dini.
BalasHapusDengan adanya junk food, gizi anak memang kadang suka bikin khawatir orangtua ya, mbak. Makanya penting banget minum tablet penambah darah untuk mencegah anemia
BalasHapusMbaa, aku takjub punya anak 6 dan homeschooling.. masyallah, semoga tetap semangat. Nice informasi yang dishare, karena aku termasuk orang yang suka anemia. Peer ke depan buat anakku harus diajari dari kecil. Karena makanan dan minuman sekarang udah banyak macam namun rendah nutrisinya.
BalasHapusMasya Allah bener ya Mbak setiap anak naik fase, tanggungjawab ortu bertambah :')
BalasHapusJadi inget masa remaja dulu.. aku panik wkt pertama kali haid haha kirain aku sakit apa gitu soalnya kemaluan berdarah.. tau2nya itu adalah haid.. punya anak perempuan emg ada tantangan tersendiri hihihii
BalasHapusAku banget ini kalau zaman remaja perlu San*bi*** untuk daya tahan tubuh, apalagi pas haid deh dan selalu perlu menjaga kesehatan.
BalasHapusini tulisan bekal banget teh buat aku yang punya anak perempuan juga. Perlu banget kita dampingi dan edukasi ya, supaya tidak salah persepsi, apalagi soal menghadapi haid dan masalah remaja. Masalah gizi juga harus diperhatikan, apalagi godaan anak remaja untuk tampil langsing masih jadi paradigma di masyrakat kita.
BalasHapusIya poin sarapan pagi itu penting banget, supaya tetap fokus saat beraktivitas. Dan nutrisi juga terpenuhi ya. Apalagi di masa remaja.
BalasHapus