Ada beberapa hal yang sebenarnya
membunuh potensi seseorang. Yakni hidup di dalam gelembung sabun. Gelembung sabun
itu terlihat indah, melayang, berwarna-warni. Tetapi sebenarnya gelembung sabun
itu rapuh banget. Makanya kalau kit abaca hadist Rasulullah pernah bilang
istilah buih di lautan. Banyak tapi ga berguna. Nah, hidup dalam gelembung
sabun itu sama rapuhnya kayak buih di lautan.
Diriwayatkan dari Tqausan r.a
Rasulullah SAW bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia
menyerbu kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang
sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”. Rasulullah
menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan. Allah mencabut
rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah menanamkan penyakit ‘wahan’
dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya lagi :“apakah penyakit ‘wahan’ itu
ya rasulullah?” Beliau bersabda : “ Cinta kepada dunia dan takut mati!”.
(Silsilah hadist shahih no.958).
Di usia-usia 30-an biasanya kita
mulai merasakan hidup di gelembung sabun ini. Hidup mulai mapan. Anak-anak
mulai besar. Kerjaan mulai mantap ga goyah. Atau kalau menjalankan bisnis udah
mulai tegak dan bias diliat untungnya. Dan biasanya kita males mempelajari hal
baru. Karena merasa udah nyaman banget dengan gelembung sabun ini.
Buat seorang muslim ini bahaya
banget. Apalagi sebagi ibu rumah tangga seperti saya. Anak-anak udah bisa ditinggal.
Tinggal ngawasin sambil santai, ya ga santai juga sih. Waktu luang sebenarnya
banyak tetapi rasanya tuh kayak habis aja. Boro-boro mau belajar agama. Jujur yang
namanya belajar itu butuh energy. Butuh hati yang lapang. Kalau hatinya
kemrungsung dijamin belajarnya ga maksimal. Boro-boro mau sekolah lagi. Males ketemu
ujian.
Nah, di usia menjelang 40-an ini
biasanya terasa banget malesnya mikir yang berat-berat. Padahal Rasulullah
bilang usia 40 itu sebenarnya banyak sekali hikmahnya. Waktu yang tepat juga
buat belajar lagi dengan lebih serius. Bawaanya
pengen santai-santai aja. Nonton film, ngopi-ngopi syantik, jajan di Shopee.
Karena merasa diri sendiri ini butuh dihibur karena udah berjuang selama ini.
Ya boleh aja sih member waktu untuk diri sendiri untuk bersenang-senang. Tapi
sayangkan kalau usia sudah segitu tapi ibadahnya masih begitu-begitu aja. Sebulan
belum tentu khatam Quran satu juz. Tapi bisa marathon nonton drakor belasan
episode, sebagai muslim sayang waktunya. Kata seorang ulama “ Kebahagiaan yang tidak membawamu ke
jannahNya adalah tipu daya”. Iya beneran, salah satu tipu daya setan adalah
menyibukkan manusia dengan hal-hal yang tidak penting. Tidak melakukan hal yang bermanfaat tetapi rasanya sibuk banget hidupnya. Tidak juga menjadi bagian dari menebar manfaat untuk umat tapi berasa waktu 24 jam itu ga cukup. Itu mungkin tanda-tanda tidak berkahnya waktu yang kita punya. Astaghfirullah.
Makanya waktu mau lanjut kuliah lagi
saya sempat ngerasa “ duh buat apa sih sekolah lagi?”. Tapi rasanya ada yang
nyundul-nyundul di dalam pikiran untuk banyak hal yang belum diketahui. Terutama
dalam urusan agama. Apalagi mau lanjut S2. Mikirnya panjang banget. Kayak “
buat apa sih ambil S2?” toh ga kerja juga bukan PNS. Ngapain sih pake kuliah
lagi? Ndadak ngerjain tugas kuliah lagi, ujian lagi, ketemu dosen lagi, dll. Dan
itu semuanya butuh effort yang ga sedikit.
Itulah urgensi dari menuntut ilmu.
Makanya ga heran kalau dalam islam bahkan disebut sebagai bagian dari jihad
adalah menuntut ilmu. Bahkan orang yang menuntut ilmu meniti jalan ke
jannahnya. Masya Allah. Karena saking beratnya istiqomah dalam menuntut ilmu
Imam Syafi’i udah wanti-wanti "Jika kamu tidak tahan terhadap
penatnya belajar, maka kamu akan menanggung hinanya kebodohan"
yang namanya
istiqomah dalam belajar itu memang berat sih. Bawaannya mau putus aja di tengah
jalan. Ga heran dapat ilmunya juga setengah-setengah.
Buat teman-teman
yang udah usia cantik dan masih melanjutkan sekolah yuuk saling mendoakan
semoga tetap istiqomah. Insya Allah ilmu itu buahnya manis. Aamiin.
baca artikel ini aku jadi inget temenku yang rajin bener cari ilmu kesana kemari. hehe. kalo diajakin kumpul belum tentu bisa nyisihin waktu luang. :D takjub sama kecepatannya buat belajar banyak hal. kadang pengin gitu juga ya, mba. etapi akunya gampang mageran. weekeke. semoga kita selalu bisa belajar ilmu2 baru dan jadi pribadi yang lebih baik. aamiin
BalasHapusY allah kesindir nih maraton ntn drakor. Aku seneng cari ilmu ketemu guru, tmn baru, pembahasan baru, tp emang sih makin tua kayak makin sulit mikir yg berat2. Hoho
BalasHapus