sekitar tahun 2006 putra ke-2 kami
pernah terkena pneumonia. Saat itu kami tinggal di tenda pengungsian setelah
musibah gempa melanda Jogja di bulan Mei 2006. Kondisi tenda pengungsian kami
memang kurang nyaman untuk bayi berusia 10 bulan. Udara malam yang dingin
sangat terasa di dalam tenda. Belum lagi kebersihan sekitar tenda yang kurang
bersih.
Berdasarkan data yang saya peroleh
dari Webinar dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang diselenggarakan oleh Yayasan
sayangi Tunas Cilik Dan Kantor Berita KBR “ setiap 1 menit
anak meninggal karena pneumonia. Setiap tahunnya di dunia ada 1 juta anak
meninggal karena Pneumonia. Di Indonesia Pneumonia menjadi penyebab kematian
tertinggi setelah kelahiran prematur”.
Webinar yang dihadiri banyak stake
holder ini sangat informatif. Mulai dari istri Wakil Presiden, Mentri Kesehatan
dan mentri Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta beberapa
pejabat daerah. Selain itu diikuti juga oleh banyak pihak terkait yang peduli
dengan tumbuh kembang anak Indonesia.
Tumbuh sehat, cukup gizi, lingkungan yang bersih dan aman adalah hak anak |
Sebagai orang tua yang anaknya pernah
mengalami Pneumonia tentu saja kami sangat peduli dengan isu Pneumonia ini.
Prof.Dr.dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.si menjelaskan tentang Pneumonia baik
penyebab maupun tindakan pencegahannya.
Apa itu pneumonia?
Pneumonia sendiri adalah infeksi
paru-paru yang disebabkan oleh kuman, bakteri, virus atau jamur pada jaringan
paru-paru. Sederhananya begini, saat mikroorganisme yang biasanya menyerang
adalah bakteri pneumokokus (Streptococcus Pneumonia) atau bisa juga
Hib(Haemophilus Influenza type B) dan stefilococcus (Staphylococcus) tadi
menyerang jaringan paru-paru lalu terjadi peradangan. Kantong udara di
paru-paru yang seharusnya berisi udara malah berisi cairan. Sehingga menyebabkan
sesak nafas, batuk, berdahak, serta demam. Jika tidak ditangani penderita bisa
mengalami sesak nafas berat dan bisa menyebabkan kematian.
Sebenarnya serangan mikroorganisme parasit ini bisa ditangani oleh tubuh jika imunitas tubuh kita kuat. Itulah kenapa
anak-anak dan bayi lebih mudah terserang Pneumonia ini. Karena tubuh dan daya
tahan mereka masih rentan dan lemah. Apalagi jika asupan gizi terhadap
anak-anak tersebut kurang tercukupi. Imunitas anak menjadi menurun. Dan mudah
terserang penyakit.
Faktor lingkungan yang tidak sehat
juga berpengaruh terhadap serangan mikroorganisme ini. Itulah pentingnya
menjaga agar lingkungan tempat tinggal kita tetap bersih, kering dan sehat.
Salah satu pemicu Pneumonia pada anak
adalah tinggal di lingkungan yang terdapat para perokok aktif. Asap pada rokok
bisa memicu Pneumonia pada anak. Bahkan memperberat gejala.
Bagaimana Mencegah Pneumonia Pada Anak
Yang pasti memulai pencegahan
penyakit ini dimulai dari lingkup keluarga terlebih dahulu. Slogan yang
digunakan untuk kampanye pencegahan Pneumonia adalah STOP. Yakni: ASI hingga 6 bulan, dan MPASI hingga usia 2 tahun, Tuntaskan Imunisasi, Obati jika anak sakit, dan Pastikan kecukupan Gizi.
Memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan dan diikuti oleh pemberian MPASI sampai 2 tahun. Tindakan ini membantu
para bayi mendapat kecukupan gizi sehingga meningkatkan imunitas tubuh mereka.
Memberikan imunisasi lengkap pada
anak. Daftar imunisasi lengkap yang harus diberikan pada anak bisa kita lihat
di Kartu Menuju Sehat (KMS) yang harus dimiliki oleh setiap bayi yang baru
lahir. Apalagi saat ini setiap wilayah di Indonesia memiliki jaringan ibu-ibu
PKK yang menjalankan Posyandu di setiap desa di seluruh Indonesia. Seperti yang
dijelaskan oleh ibu arumi Bahsin selaku istri Wakil Gubernur Jawa Timur sebagai
ketua ibu PKK Se-Jawa Timur. Beliau menjelaskan besarnya fungsi organisasi PKK
ini dalam menggerakkan masyarakat terutama kaum ibu dalam upaya meningkatkan
kebiasaan hidup sehat masyarakat.
Saat Webinar tersebut juga ada
wawancara langsung dengan orangtua yang anaknya pernah mengalami Pneumonia. Tetapi
jujur saya sangat marah sekali karena dua bapak yang hadir tersebut ternyata
adalah perokok. Bagaimana mau anak sehat kalau si bapak sendiri merokok. Padahal
asap rokok menjadi salah satu pemicu terjadinya Pneumonia pada anak.
Penting sekali mengubah perilaku
hidup menjadi hidup sehat dan seimbang bagi masyarakat untuk mencegah penyakit
ini menular pada anak.
Sesuai dengan tema Hari Pneumonia
Dunia 2020 yakni Pemenuhan hak-hak anak yang relevan dengan kelangsungan hidup
anak. Yakni: Setiap anak berhak untuk hidup. Pemerintah perlu memastikan bahwa
setiap anak mampu bertahan hidup dan tumbuh dengan sehat. Serta setiap anak
berhak mendapatkan standar kesehatan, air bersih, makanan bergizi, perawatan
medis dan juga lingkungan tinggal yang bersih
yang aman dan nyaman.
Jadi para orangtua yang tetap merokok
sedangkan mereka memiliki anak sudah melakukan pelanggaran terhada hak-hak anak
lo. tak hanya itu orangtua yang lebih mementingkan membeli rokok ketimbang
makanan sehat telah melanggar hak anak untuk mendapat makanan bergizi. Perilaku
seperti ini harus diubah. Sehingga kampanye yang dilakukan oleh pihak seperti
Pemerintah, Save The Children, dan pihak
terkait bisa berjalan sepenuhnya dan sukses.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.