Masya Allah ya ternyata tahun 2020
tinggal 3 bulan aja lagi huhuhuhu. Dan hampir setengah tahun ini #dirumahaja
alias mapan karantina mandiri. Ga kemana-mana kecuali urgen semisal belanja
kebutuhan dan kemarin ke dokter gigi buat ngurus akar gigi. Ish. Tapi setengah
tahun di rumah aja ya kok keilmuannya ya gitu-gitu aja. Khatam qur’an juga pas
kemarin Ramadhan aja. Huhuhu. Apalagi baca buku-buku agama. Huhuhu. Kemarin aku
ngapain aja sih? Sambil menatap nanar nilai kuliah yang ternyata ga bagus-bagus
amat. Hiks.
Oia mau cerita tentang sesuatu yang
agak berat kali ini. Sebenarnya ini materi kuliah Tafsir Quran. Alhamdulillah saya
melanjutkan kuliah bahasa Arab di Ma’had Ali bin Abi Thalib Universitas
Muhammadiyyah Yogyakarta. Jadi Ma’had Ali ini seperti jurusan bahasa Arab pada
umumnya tetapi dengan bahasa pengantar Bahasa Arab. Jadi ketika dosen mengajar
ga pake bahasa Indonesia kecuali di kelas persiapan. Untuk orang yang basicnya
sekolah umum seperti saya tentu saja keponthal-ponthal mengikuti. Tetapi Bismillah,
diniati Thalabul Ilmi insya Allah akan dimudahkan .aamiin.
Nah kali ini mau bahas tentang “
Toleransi. Bentar lagi kan bulan Desember. Bosen banget sebenarnya dengan ‘perang’
menjelang natalan ini. Beneran. Kebetulan dosen tafsir qur’an saya itu lulusan
Az-zaytouna, Tunisia. Dan Masya Allah, ini termasuk dosen yang berdedikasi
menurut saya. Setiap beliau memulai kelas selalu dengan nasihat indah tentang
quran. Kata-kata yang beliau pilih selalu kata
terbaik dalam bahasa Arab. Beliau selalu menyapa mahasiswa dengan
kalimat “ Ya thalibat al mahbubat”. Masya
Allah. Jarang-jarang ada dosen menyapa dengan kalimat indah ini.
Kebetulan semester kemarin kami dapat
mata kuliah tafsir quran dengan materi dari surat-surat pendek juz 30. Termasuk
surat Al-Kafirun.
Surat Al-Kafirun ini turun dengan
sebab “ Tawaran orang-orang kafir Quraish kepada Rasulullah . yakni mereka
menawarkan semacam gencatan senjata gitu. Jadi mereka menawarkan kepada Nabi untuk
menyembah Tuhan (berhala) mereka selama satu tahun. Dan gantian ntar orang
Quraish menyembah sesembahannya Rasulullah juga selama setahun”.
kutipan dari penjelasan tentang ma'na surat Al-kafirun |
Lalu kemudian turunlah surat
Al-Kafirun ini. Kalau teman-teman baca penjelasannya di gambar yang saya kutip
dari materi kuliah saya. Disitu dijelaskan Allah melarang Rasulullah untuk
menyembah tuhan mereka. Benar-benar tidak ada toleransi untuk itu. Jadi Allah
tidak butuh mereka menyembah Allah. Meskipun mereka berjanji akan menyembah
Allah jika Nabi menyembah berhala mereka. Sebuah peringatan keras dari Allah
untuk urusan menyembah berhala ini. Masya Allah.
Kalau dalam tafsirnya kata “diinun”
disitu ditafsirkan oleh para mufassir (ahli tafsir) dengan kata “ Aqidah”. Dan
aqidah seorang muslim jelas sekali menjadikan Allah saja sebagai satu-satunya
sesembahan. Itulah inti Tauhid. Jadi semua yang berkaitan dengan urusan agama orang lain sudah menjadi ranah ideologis mereka yang sangat ditekan keras oleh Allah untuk tidak dicampur adukkan dengan ajaran Islam. Karena itu urusan aqidah dalam islam. Meskipun itu hanya simbol, gambar, kebiasaan atau apapun yang berkaitan dengan agama lain berarti saya sebagai muslim tidak boleh mengikutinya.
Jadi sebagai muslim, toleransi saya ya hanya sebatas muamalah saja dengan teman-teman non muslim. Sebagai muslim saya sangat menghormati pilihan teman-teman dan tidak akan mengusiknya dalam urusan muamalah. Apalagi sambil diajak becandaan misalnya. Saya ga akan menjadikan kebiasaan agama lain sebagai olok-olokan
Itulah bentuk toleransi saya.
Selebihnya tidak
ada toleransi. Dan saya tidak perlu meminta maaf atas pilihan ini. Begitu. Sebenarnya
kalau tafsir alKafirun ini dijelentrehkan lagi lebih berat lagi konsekuensinya.
Tetapi semoga yang sedikit ini bisa menjadi pencerahan bagi teman-teman atas
pilihan teman-teman muslim dalam urusan perayaan agama lain. Dan saya menghormati betul yang menjadi pilihan teman-teman non muslim sebagaimana perintah Allah dalam al-quran kepada Rasulullah untuk tidak mengolok-olok sesembahan para penduduk Quraish.
Masyaa Allah, mba. Terima kasih sharing ilmunya. Semoga lancar kuliahnya yaa, mba. Sering-sering sharing ilmu di sini :)
BalasHapusArtinya Ya Thalibat Al Mahbubat apa mba?
BalasHapusKurang paham saya....