Hari itu sebuah pesan dari si bapak
masuk ke Whatsapp saya. Sebuah foto perempuan paruh baya di kamp pengungsian
Rohingya di Sittwe, Myanmar. Si bapak sedang bertugas menyalurkan bantuan
pembuatan sumur di kamp pengungsian untuk muslim Rohingya di Myanmar. Dan sejak
dari Indonesia saya sudah wanti-wanti minta foto para ibu di sana.
Sejak beberapa tahun lalu saya punya
impian untuk membuat beberapa film documenter tentang kehidupan para perempuan
di pengungsian dari negara-negara konflik. Entah itu di Rohingya, Suriah maupun
Palestina. Dan saya tahu banget untuk project semacam itu butuh dana tidak
sedikit.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Saya bukan seorang yang suka
berandai-andai. Selama ini saya selalu menuliskan impian saya dan berusaha
mewujudkannya. Berbeda dengan orang yang berandai-andai yang memilih
melanjutkan mimpinya dalam khayalan. Bukannya bangun untuk mewujudkannya. Nah,
sebenarnya tema dari blogging Challenge yang diadakan Blogger Perempuan adalah
tentang list musik yang sering didengar. Kebetulan saya bukan pendengar musik
jadi saya mengambil tema pengganti yakni “ Seandainya saya mendapat uang 100jt”.
Kembali kepada keinginan saya yang
belum terwujud tadi maka jika saya akan mengusahakan betul agar saya memiliki
dana yang cukup agar bisa melanjutkan project saya tersebut.
Sebagai informasi tambahan “Mayoritas
kelompok Rohingya di Myanmar tinggal di negara bagian ini. Jumlah warga
Rohingya di Rakhine diperkirakan sekitar satu juta jiwa. Adapun ratusan ribu
lainnya mengungsi ke negara tetangga Bangladesh, dan negara-negara lain,
termasuk Malaysia dan Indonesia” (BBC-Indonesia).
“Dengan masuknya pengungsi baru,
membuat kamp-kamp ini penuh sesak dan melebihi kapasitas baik ruang, tempat
tinggal dan persediaan kebutuhan dasar seperti makanan dan air,” kata badan PBB
yang menangani masalah pengungsi UNHCR.
Menurut cerita pak suami sepulang
dari Rohingya. Kamp-kamp pengungsian penuh sesak. Shelter ditinggali bisa
mencapai 8 keluarga. Dengan fasilitas sanitasi yang tidak layak. Kemarin saya
rombongan suami membangun sumur pompa untuk keperluan minum dan sanitasi
pengungsi. Dan itupun masih belum cukup.
Ada beberapa hal yang ingin saya
lakukan untuk masyarakat Rohingya.
1. Menggalang dana dari para muhsinin
Saya tahu betul bahwa sebuah project kemanusiaan
tidak bisa dikerjakan sendirian. Sebuah kerja besar harus dilakukan dengan amal
jama’i. segala sesuatu yang dilakukan sendirian tidak bisa sebesar jika
dilakukan dengan persatuan umat. Tidak bisa sendirian.
Saya akan menggaet teman-teman se-ide
untuk mewujudkan impian ini. Untuk mengembalikan kehidupan yang layak bagi
perempuan-perempuan Rohingya.
2. Membuat sebuah klinik kesehatan untuk
ibu dan anak di kamp pengungsian Rohingya di Sittwe, Myanmar.
Mendengar cerita suami sepulang dari
Rohingya saya punya sedikit gambaran. Saat ini yang sangat dibutuhkan di kamp
pengungsian adalah sebuah klinik kesehatan sederhana. Untuk merawat para
pengungsi yang sakit. Menolong para ibu hamil dan hendak melahirkan. Dan
membantu anak-anak yang sedang dalam amsa pertumbuhan.
3. Mengabadikan kehidupan keseharian
para pengungsi perempuan.
Membuat film dokumenter dan foto-foto
kemanusiaan untuk menunjukkan pada dunia apa yang terjadi di Rohingya.
Bangsa Rohingya adalah bangsa paling
tertindas di dunia. Diusir dari tanah air dan dibunuh. Banyak dari para
perempuan Rohingya menjadi korban perkosaan tentara Myanmar. Tak sedikit yang
menjadi janda dan yatim-piatu karena konflik berkepanjangan ini.
Paling tidak harapannya film documenter
itu memberi sedikit gambaran bagi masyarakat dunia tentang apa yang terjadi di
Rohingya.
4. Memberi pelatihan sederhana untuk
para ibu untuk menjaga kesehatan pribadi dan juga lingkungan.
Bekerjasama dengan teman dokter dan
praktisi pendidikan untuk turut serta membantu dalam project ini.
Itulah yang akan saya lakukan untuk
masyarakat muslim Rohingya. Rohingya, Ana Uhibbukum Fillah. Ya Allah semoga
cita-cita ini terwujud. Insya Allah ada jalan menuju cita-cita mulia.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.