seorang pengrajin batik yang sedang membatik motif Sidoasih |
Ibu saya single parent, meskipun
menghidupi kami sendirian ibu itu punya prinsip. Ga mau terbiasa meminta
pertolongan orang lain. “ Minta itu sama Allah dan perbanyak sedekah, biar
Allah yang kasih jalan keluar” begitu nasihat beliau. Makanya dari kecil saya
sudah biasa disuruh ibu nganter makanan ke tetangga. Meskipun cuman sepiring
kecil bakwan jagung misalnya ibu ga malu tuh buat ngasih ke tetangga.
Bahkan sampai kami melanjutkan ke
sekolah yang lebih tinggi dan harus hidup jauh dari ibu kebiasaan itu tetap
melekat. Bahkan kebiasaan itu makin giat ibu lakukan. Kebetulan ibu saya punya
usaha rumah makan dan catering. Ibu membiasakan diri bersedekah dan berbuat
baik sama orang lain. Alasannya sederhana saat anak-anaknya jauh dan dapat
kesulitan semoga Allah memudahkan urusan anak-anaknya dengan apa yang ibu
lakukan.
Nah bicara tentang sedekah kayaknya
yang paling ikonik untuk urusan pengumpalan dana umat itu ya Dompet Dhuafa. Saya
kenal Dompet Dhuafa dari sudah lama. Slogan Tumbuh Dan Membesarkan Gerakan Zakat itu memang identik dengan Dompet Dhuafa. Dan setuju banget kalau kemakmuran itu memang bisa dibilang terkelolanya dana zakat dengan baik dan benar #BerawalDariZakat sehinga bisa #Membentangkebaikan yang luas dan merata. Aamiin.
Dan sampai sekarang Dompet Dhuafa
membekas banget di ingatan. Untuk urusan zakat sendiri saya seneng banget
dengan konsep lembaga zakat seperti Dompet Dhuafa ini. Memberdayakan. Iya, ini
sesuai dengan perintah Allah dalam QS. Ar-Ra’du ayat 11. Allah tidak akan
mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang mau mengubah nasibnya.
Sesuatu yang dimulai dari diri sendiri itu jauh lebih kuat bekasnya ketimbang
dari orang lain. Nah disinilah Dompet Dhuafa berkiprah. Memberdayakan masyarakat
setempat dengan potensi mereka masing-masing agar bias mengubah nasib mereka. Sebenarnya
fungsi zakat jugakan seperti itu. Makanya kita butuh lembaga zakat karena
lembaga zakat lebih kompeten mengelola bantuan agar terdistribusi dengan baik
dan dana itu bias terkelola dengan semaksimal mungkin untuk memperbaiki keadaan
masyarakatnya secara langsung. Bahkan berdasarkan cerita dari Pak Bambang
Suherman yang merupakan Resource and mobilization directornya Dompet Dhuafa
bahwa ada 217 T potensi dana zakat di Indonesia dan baru 5,9 T yang dikelola. Whuaaa
dana yang sangat besar ya. Ga heran dana itu menjadi inceran banyak pihak. Kalau
ga dikelola dengan benar sayang banget. Padahal zakat itu fungsinya dalam Islam
adalah agar perekonomian umat itu adil dan merata. Sehingga kekayaan tidak
hanya menumpuk pada satu golongan saja.
kain batik yang sedang dijemur, cantik banget ya. |
Care Visit Ke Wukirsari, Imogiri
Kemarin Senin dan Selasa (22-23
Januari 2018) saya ikut bincang-bincang dengan Dompet Dhuafa nih. Dan Juga care
visit bersama Dompet Dhuafa menuju desa binaan mereka di wilayah Imogiri
Bantul.
Kami ikut serta dalam program care
visit yang digagas oleh Dompet Dhuafa ini beserta beberapa korporat yang
berkerjasama. Dalam Care visit ini kami mengunjungi komunitas pembatik Batik Berkah
Lestari di desa Wukirsari, Imogiri Bantul Yogyakarta.
Di sana kami diajak melihat secara langsung
pembuatan batik tulis dan juga ikut serta membatik. Saya seneng banget karena
dapat kesempatan membatik sebuah kain secara langsung. Mulai dari memberi lilin
pada kain mengikuti pola yang sudah tersedia. Dan ternyata membatik itu harus
dengan perasaan. Karena kalau ga bias kemana–mana itu lilinnya. Motifnya yang
awalnya cantik jadi aneh karena saya ga rapi.
Kebanyakan pengrajin batik tulis yang
ada di Berkah Lestari ini sudah sepuh-sepuh. Saya sempat mengobrol dengan mbah
Saudah yang berumur 75 tahun. Beliau membatik sejak usia 10 tahun lo. Whoaaaa
lama banget. Dan sayangnya saat ini para pengrajin batik ini sedikit banget
peminatnya dari kalangan muda. Yang tersisa hanyalah ibu-ibu sepuh yang
tangannya mulai keriput dimakan usia.
Dompet Dhuafa berkerjasama dengan
para pengrajin untuk meningkatkan kualitas batik dan juga pemasaran batik. Mengenalkan
pada masyarakat batik para pengrajin ke khalayak ramai. Dan juga
pelatihan-pelatihan yang sekiranya memberi kontribusi positif untuk masyarakat.
Keren ya.
Oia banyak banget lo binaannya Dompet
Dhuafa ini. Kemarin saya mencicipi gula palem/ gula semut produksi dari desa
binaan Dompet Dhuafa juga. Sampai rumah saya langsung nyobain lo itu berkreasi
dengan gula palemnya.
Kunjungan saya bersama Dompet Dhuafa
kemarin berkesan banget. Saya banyak terkesan dengan project-projectnya Dompet
Dhuafa nih. Dan ingin banget bargabung membantu dengan potensi yang saya bisa. Dalam
hal ini dengan menulis di blog. Project-project keren seperti ini harus sampai
ke masyarakat luas. Agar lebih banyak lagi yang terlibat dan berperan aktif
dalam berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan itu asyiknya bareng-bareng alias
berjamaah. Jangan malah saling menikung, eh apaan sih. Hahahaha.
Ngomong2 soal sdh brp "goresan" selama kita hidup, semalam sy juga ngobrol sama pak suami ttg hal tsb. " selama ini kita hidup, apa sj yg sdh kita perbuat utk org lain?".
BalasHapusBerharap dan berusaha agar bisa bermanfaat utk orang lain, at least di sekitar kita.
keren mba tulisannya
BalasHapusDanisa Butter Cookies Website