Ada satu film drama kolosal yang
menurut saya bagus buat remaja laki-laki atau keluarga yang memiliki anak
laki-laki. Film buatan Hongkong ini termasuk film bagus yang bertema kekaisaran
Cina. Judulnya Saving General Yang. Bahkan
saya sendiri menontonya berulang kali tapi ga bosen.
Film ini diadapatasi dari cerita lama
dinasti kekaisaran Cina. Berkisah tentang keluarga Jendral Yang Ye dari dinasti
Song kekaisaran Cina yang mengabadikan hidup mereka untuk menjaga kelangsungan
dan keamanan kaisar CIna pada saat itu. Jendral Yang dikaruniai tujuh putra
yang sangat berbakti pada ayah dan ibunya. Buat saya film ini menjadi keren
banget karena berkisah tentang anak-anak lelaki sebuah keluarga yang sangat
berbakti pada ayah ibundanya dan juga mengabdi pada Negara. Jadi ingat perkataan
orang bijak “ Lelaki keren itu yang taat pada ayah ibu” gitu kira-kira
quotesnya. Saya selalu salut melihat seorang laki-laki yang sangat sayang pada
ayah ibunya. Di sekitar saya lumayan banyak lelaki yang sangat taat pada ayah
dan ibunya. Menyayangi ibu yang sudah sepuh. Merawatnya dnegna cinta kasih.
Nah film ini sedikit menggambarkan
bagaimana seorang anak lelaki sebuah keluarga melakukan yang seharusnya dilakukan.
Dalam Islam sendiri kan dikatakan bahwa “ Anak lelaki itu milik ibunya”.
Konflik film ini bermula dari ketika
Jendral Yang Ye diutus untuk menghalau pasukan pemberontakan dari Dinasti Liao
yang dipimpin oleh anak musuhnya. Jendral Yang akhirnya terjebak karena
panglima perangnya tidak mau menolong Jendral Yang karena demdam pribadi saat
putra lelakinya terbunuh secara tidak sengaja oleh putranya.
Lalu ketujuh anak Jedral Yang
mempersiapkan diri untuk menyelamatkan ayah mereka. Film iini bagus karena
latar belakang filmnya yang badai banget. Persaudaraan antar saudara juga
dibuat humanis dan kocak. Keahlian berperang masing-masing anak juga diungkap
dengan manis dan detail.
Scene favorit saya adalah saat
saudara kelima melawan musuh di padang ilalang yang sedang berbunga. Oia scene
ini juga menjadi favoritnya Osama. Saya yakin para penonton banyak yang takjub
dengan scene ini. Memainkan keahlian panah diantara ilalang yang sedang
berbunga. Indah banget. Saat bunga ilalang rebah mengikuti arah panah dan
kemudian kembali lagi karena tersapu angin. Saya kasih 9 dari 10 bintang untuk
scene ini. Kenapa ga 10? Karena saudara kelima akhirnya terbunuh di scene ini. Hiks.
Ga relaaaaaaa.
Ada banyak sisi humanis sekaligus
dramatis dari film ini. Bagaiamana seorang anak berbakti pada ayah ibunya
sekaligus pada negaranya. Bagaiamana kasih sayang antar saudara sekaligus
bersikap adil terhadap musuh. Bagaiamana ketegasan seorang kakak pada
adik-adiknya tanpa meninggalkan sisi manusiawinya. Pokoknya film ini bagus
banget. Layak ditonton anak-anak remaja yang mulai beranjak dewasa.
Duo abege saya menonton film ini
berkali-kali. Dan kalau habis nonton pasti langsung cerita tentang si saudara
ke pertama yang begini-begini, atau saudara ketiga yang begitu-begitu. Ramai pokoknya.
Saya kasih bintang 5 dari 5 bintang
untuk film ini. Ini skor tertinggi untuk film yang pernah saya tonton lo. Jarang-jarang
saya kasih bintang sempurna. Apalagi film ini ga ada adegan 17+ nya sama
sekali. Jadi buat yang pikirannya ngeres duluan “ ke laut sana”. Sebel sama
orang yang pikirannya ga jauh-jauh dari adegan ‘plus-plus’ makanya zina
dilakukan dengan biasa aja tanpa merasa berdosa dan bersalah.Dan kalau gagal melakukan zina langsung sedih luar biasa dan mellow. Huh.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.