Memilih Busana Muslim
Sejak memutuskan berhijab saat masa putih biru saya bertekad untuk terus memperbaiki hijab diri. Bahkan saat memasuki masa SMA saya sudah mulai aktif ikut mentoring di sekolah. Saat itulah saya mulai belajar serius tentang faidah-faidah menutup aurat. Mulai mengumpulkan gamis sebagai baju harian. Memilih rok lebar ketika beraktifitas. Bahkan saat ikut pertandingan basket saya memilih memakai rok untuk luaran seragam olahraga. Hahahaha. Maksa banget.
Saat
ini sih bisa dibilang semua koleksi busana muslim saya lebih banyak gamisnya
ketimbang stelan baju kurung. Pernah pakai baju kurung saat terpilih jadi
finalis Srikandi Blogger 2014 lalu. Selain itu saya lebih nyaman dengan gamis
dan jilbab saja.
Kalau
ditanya bagaimana sih tips memilih busana muslim ala saya. Saya akan
memberikannya sesuai standar saya saja sih. Sederhanya berhijab itu mudah yang
bikin rumit kita sendiri, eh. Hahahaha. Nah berikut tips ala mamak-mamak yang
ngakunya fashionable ala kampung ini.
1. Modelnya Sesuai Aturan
Berpakaian Dalam Islam
Kebanyakan wanita dan pria Islam
menggunakan busana muslim adalah untuk memenuhi
perintah syariat. Namun, ada
juga beberapanya yang baru belajar untuk berpakaian tertutup. Aturan berpakaian
dalam Islam berdasarkan kaidah yang diberikan oleh syeikh Nashiruddin
Al-Albani dalam kitab beliau Hijab Wanita Muslimah adalah pertama: yaitu menutup aurat dari kepala sampai
ke kaki kecuali wajah dan telapak tangan, tentang penggunaan cadar bisa dibaca
kembali fatwa-fatwa ulama yang lain. Karena saya mengambil fatwa para ulama
yang mengatakan bahwa cadar itu sunnah bukan wajib. Monggo baca kitab yang lain
dan jika ada yang memilih cadar itu wajib kita bisa berdisukusi secara pribadi.
Oke ^^. Syarat kedua: pakaian tidak
transparan atau tipis, ketiga: tidak membentuk anggota badan alias
ketat, keempat: tidak menyerupai pakaian orang non muslim, kelima:
tidak diberi wewangian yang sangat semerbak, keenam: bukan pakaian untuk
mencari popularitas (baca: pakaian syuhroh), ketujuh: jika itu busana
untuk muslimah maka ia tidak boleh menyerupai busana kaum pria dan sebaliknya, Delapan:
tidak berlebih-lebihan dalam menghiasnya.
2. Pilihan Busana Sesuai dengan
Kebutuhan
Kebanyakan
pakaian muslimah saya adalah gamis dengan tone seragam. Kebanyakan sih
berwarna gelap karena lebih mudah memadu padankan. Kecuali untuk kondangan
misalnya. Atau untuk acara-acara resmi. Saya lebih memilih warna jilbab yang
variatif daripada memainkan gamis. Mikirnya sih sederhana, besok jilbab itu
bisa diwariskan ke Salma. Apalagi jilbab lebar segiempat ukuran 1,5m x 1,5m itu
jarang ada di pasaran. Jadi saya berusaha banget merawat jilbab dengan
hati-hati.
3. Tidak berlebih-lebihan dalam
berbusana
Sebenarnya
saya bukan orang yang memandang orang lain berdasarkan fisik semisal warna
kulit atau apalah. Itu bukan tipe saya. Tetapi sih saya anjurkan sebagai
muslimah berperilaku hidup sederhana itu sebagian dari tuntunan Rasulullah. Tidak
berlebih-lebihan dalam berbusana. Tidak berlomba-lomba tampil paling wah
sekalipun kita merupakan publik figur misalnya. Apalagi sekarang lagi
ramai-ramainya petisi yang ditujukan untuk seorang daiyah yang dianggap bergaya
hidup mewah. Saya yakin banyak dari kita berpikir bahwa kesederhanaan itu lebih
enak dipandang dan lebih nyaman untuk hati.
Karena
kecantikan itu sesungguhnya bukan dari busana tetapi dari hati dan tingkah laku
yang terpuji dan juga santun.
Memilih
busana muslim wanita terbaik dan tepat guna bisa dengan panduan yang sudah
disebutkan di atas. Tampilah dengan busana yang memancarkan kecantikan luar dan
dalam.
wuih mak irul footnya gaya :) pantes aja pinter milih busana muslim
BalasHapusSebenarnya ya sukak liat gaya mba Irul, tapi aku merasa blm mampu ngikutin. Hehe. *self toyor*
BalasHapusSuka deh lihat gaya sederhana mba irul, ademmm
BalasHapustipsnya pun sesuai untuk memilih pakaian lain :)
BalasHapustipsnya bermanfaat mba, makasih...
BalasHapusthe sigit go ahead people