Kreativitas Tanpa Batas Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Bersama Faber Castell
Sebagai keluarga pesekolah rumah
mandiri (homeschooling) yang tidak menjadikan ijazah sebagai acuan hidup bisa
dibilang kami sangat terbuka dengan berbagai kampanye kreativitas. Meskipun alhamdulillah
dengan beberapa usaha kami berhasil mengikutkan si sulung untuk UN kesetaraan
kejar paket A di Yogyakarta. Tetapi tetap saja saya dan suami sangat terbuka
dengan ide anak-anak jika nantinya mereka berpikir mencari nafkah tanpa ijazah.
Itulah sebabnya saya sangat antusias
sekali ketika mendapat undangan media gathering yang diadakan oleh Faber
Castell. Event ini sebenarnya adalah pameran seni yang bertajuk ‘Kreativitas
Tanpa Batas”. Beberapa anak saya sangat menyukai dunia seni visual terutama
menggambar dan fotografi. Sebagai informasi, tahun ini saja selepas lulus SD
sulung kami memutuskan untuk melanjutkan homeschoolingnya dengan mengambil
kelas animasi di sebuah oerguruan tinggi di Yogyakarta. Jadi ketika saya bilang
saya dapat undangan dari Faber Castell ia yang antusias ingin ikut. Sayangnya hari
itu, Rabu 18 Mei 2016 adalah hari terakhirnya mengikuti UN. Oke fix dia ga ikut
ibu ke pembukaan pameran. Hahaha. Tetapi sang adik dapat kesempatan menemani si
ibu untuk ikut pameran.
Acara di buka oleh Managing directornya
Faber Castell ibu Fransiska. Ibu Fransiska sendiri mengatakan bahwa saat ini
kreativitas menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas hidup dan
mencari nafkah. Ga heran kalau sekarang sesuatu yang kreatif bisa menghasilkan
uang. Kemudian sambutan oleh kepala dinas pendidikan kota Yogyakarta dan
sambutan oleh Walikota Kota Yogyakarta bapak Hariyadi Suyuti. Kemudian sedikit
sambutan oleh seorang pegiat seni bapak Fajar Srigunting. Saya setuju banget
dengan sambutan pak Walikota yang mengajak kembali masyarakat Jogja untuk
menulis. Bukan menekan tuts atau layar henpon.
Kampanye creative
thinking to creative making yang di usung oleh Faber Castell sangat pas untuk
saat ini. Kampanye ini sendiri intinya mengajak masyarakat dunia untuk
mengaktualisasikan idenya dalam bentuk karya nyata. Jika itu berupa gambar
ayolah gambar itu kita buat dalam bentuk nyata sehingga bisa kita sentuh dan
rasa. Makanya tak heran ketika pameran dipajang berbagai bentuk karya yang bisa
disentuh di di rasa oleh semua indra manusia.
Pameran berlangsung dari tanggal
18-23 Mei 2016 di Jogja City Mall. Dan setelah Yogyakarta akan diikuti oleh Surabaya dan Medan.
Ayo teman-teman yang berada di kedua kota tersebut jangan lewatkan pameran seni
Faber Castell ini ya.
Oia saya sangat setuju
dengan pendapat bapak Fajar yang mengatakan bahwa Kreativitas Tanpa Batas
adalah kreativitas yang memberi manfaat bagi manusia dan sekitarnya. Bukan hanya
sekedar untuk gaya-gayaan.
Di pameran seni ini kita
bisa melihat beberapa karya kelas dunia. Diantaranya sebuah gaun pesta dari
9000 pensil, seberat 25 kg karya Kerstin Schulz. Sebuah replika kapal pinisi
yang terbuat dari 12.153 tutup connector pen, 879 batang connector pen dan
1.080 connector-connector dari Faber Castell, Susunan pensil yang diberi judul
Mona Lisa, Charly, Twisted dan The Look. Beberapa karya berupa payung yang
dilukis, sepatu dan benda-benda keramik berbagai bentuk. Karya para pemenang
lomba cerpen menggunakan tulisan tangan. Karya para pemenang lomba melukis.
Jadi mulai sekarang tidak perlu
khawatir ya bu-pak kalau anak-anak memilih untuk menggeluti dunia kreativitas. Ada
banyak jalan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Untuk info lebih lanjut bisa cek di twitter :@fabercastellid
Untuk info lebih lanjut bisa cek di twitter :
Mbak, itu anak-anak di-homeschooling semua ya? Keren deh. Soalnya jaman sekarang kan orang mikir kalo nggak punya ijasah mau ngapain? Padahal yang dibutuhkan untuk nyari nafkah itu keterampilan, bukan ijasahnya. :)
BalasHapusAsli keren banget ya mba hasil karyanya.. Outside of the box dan Penuh kreativitas
BalasHapus