Mengurus Akte Kelahiran Yang terlambat di Yogyakarta
Ini pengalaman yang sebaiknya sih ga
ditiru. Telat bini akte kelahiran anak-anak. Soalnya bikin ribet kalua ditunda-tunda.
Padahal kan sekarang hamper semua prosedur di birokrasi kita menggunakan akte
kelahiran untuk prosesnya. Mulai untuk masuk sekolah, ngurus ujian sekolah,
ngurus paspor monggo baca pembuatan paspor anak di sini, naik haji, semua kayaknya pasti pake akte kelahiran.
Nah saya kemarin sempat males bikin
akte anak. Gara-garanya habis lahiran kan masih butuh istirahat. Eh istirahatnya
malah sekeluarga. Kebablasan pulak istirahatnya. Masak bikin akte Miqdad sudah
setahun lebih bayinya baru inget belum bikin akte. Sempat sih waktu umur 3
bulanan mau bikin. Eh ternyata itu sudah terhitung terlambat jadi ada prosedur
tambahan. Dan kami mikirnya pasti prosedur tambahannya ribet. Asumsi yang ga
bener ini ternyata. Apalagi ditambahi dengan rumor bahwa yang bikin akte terlambat
harus siding dan bayar banyak buat ngurusnya. Tambah maleslah bikinnya. Hahahaha.
Alesyan mak.
Nah, kemarin dipaksa-paksalah harus
ngurus akte kelahiran ini. Biar tenang juga kalua besok ngurus sekolah dan
lain-lain. Meskipun rencananya adek-adeknya bakalan ikut Homeschooling juga
kayak abang-abangnya tetap aja ngurus ujian kesetaraan pake akte kelahiran.
Nah berikut prosedur pembuatan akte
kelahiran yang terlambat di Dinas Kependudukan Bantul Yogyakarta. Perkiraan saya
sih prosedur di daerah lain ga jauh beda.
Berikut berkas yang harus disiapkan
untuk dibawa.
1. Mintalah formulir pembuatan akte di
kelurahan.
2. Formulir permohonan akta kelahiran dari
Dinas Kependudukan. Untuk yang terlambat berwarna kuning
3. Surat keterangan lahir asli dari
Bidan/Dokter/Klinik/Puskesmas/Rumah Sakit.
4. Fotokopi KTP Orang tua
5. Fotocopy Kartu Keluarga Orang Tua
6. Fotokopi Surat Nikah dilegalisir
7. Nama dan identitas 2 (orang) saksi
Pencatatan kelahiran, usia minimal 21 tahun/ sudah kawin. Kemarin saya membawa
fotokopi KTP milik kerabat.
Datanglah ke kantor Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten /Kota setempat. Mintalah formulir
khusus akte kelahiran yang terlambat kemarin di Bantul berwarna kuning.
Isi semua data yang diminta. Siapkan berkas.
Antrilah ^^. Maklum namanya aja dinas kependudukan. Yang antri segambreng cyyint…hahahaha.
Nanti kita mendapat nomor antrian
kok. Setelah nama kita dipanggil kita diminta menyerahkan berkas-berkas yang
dibutuhkan. Jika ada yang salah diminta memperbaiki data. Jangan sampai salah. Repot
kalau akte kelahiran salah nama. Lalu kemudian berkas kita akan diverivikasi ke
petugas pencatatan sipil. Kita menunggu lagi untuk dipanggil. Sampai kemudian
nanti akhirnya kita diminta untuk mengecek lagi kebenaran data. Mulai dari nama
sampai tanggal dan tahun kelahiran. Lalu menunggu panggilan lagi. Pokoknya
memang harus sabar nunggu panggilan. Tapi jujur kemrin pas di Dinas
Kependudukan Bantul TIDAK ADA SATUPUN PETUGAS YANG MERENGUT. Beneran. Mudah-mudahan
disemua lini ya senyum petugas merekah. Bayangkan padahal saya ngurus dari jam
10 pagi selesai jam 3 sore (itu karena harus pulang dulu ambil berkas yang
ketinggalan -____- ). Untungnya ruangan ber-AC dan bersih. Jadi memadailah untuk menunggu dan antre. Hahahaha.
Dan akhirnya selesai juga akte anak
saya di print tinggal menunggu pengesahan dari petugas saja yang bisa diambil
tiga hari kemudian. Dan bayarnya cuman 15.000 rupiah sajo saudara-saudara yang
dibayarkan melalui Bank BPD DIY langsung di loket pengantrian. Berarti yang
katanya bikin akte terlambat itu bayarnya mahal itu cuman gosip. Dan untuk
mengurus akte yang tidak terlambat gratis lo.
Bahkan sebagai informasi untuk banyak
kepengurusan berkas di dinas kependudukan lebih banyak gratisnya lo. Sudah gitu
dimana-mana bertuliskan “ Urus berkas anda, Ngurusnya gampang, cepat dan gratis”
ehm.
Nah begitulah pengalaman saya membuat
akte kelahiran yang terlambat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Jadi buat para ibu dan bapak yang
anaknya belum punya akte kelahiran. Hayuk segeralah buat. Ga pake lama kok. Daripada
ribet nantinya. Oia tulisan ini murni pengalaman pribadi. Harusnya saya dapet
komisi karena menulis ini dari Dinas Kependudukan Bantul hahahaha, lalu dilempari selop.
Rencananya setelah ini saya mau membuat KIA alias kartu Insentif Anak semacam KTP untuk anak-anak dibawan usia 17 tahun. Gratis juga kalau bikin KTP cilik ini. Tunggu liputannya ya.
Rencananya setelah ini saya mau membuat KIA alias kartu Insentif Anak semacam KTP untuk anak-anak dibawan usia 17 tahun. Gratis juga kalau bikin KTP cilik ini. Tunggu liputannya ya.
Eh bayarnya murah ternyata yaa. Suamiku langsung urus akte begitu aku pulang dari RS, biar tenang hehe..
BalasHapuswaktu itu tetanggaku sempet harus sidang segala karena terlambat bikin akte, tapi kayanya skr gak perlu lagi sidang ya. Aku si lgs urus biasanya pulang dari rumah sakit :)
BalasHapusklw yg nikah sirih bisa nggak ya ngurus aktenya karena kan nggak ada surat nikah nya
BalasHapus