Teruslah Ngeblog,
Biarlah Yang Berbeda Tetap Berbeda
Hai, sekali-kali bolehlah gantian aku yang bercerita tentang mamakku. Biasanya mamak yang selalu bercerita tentang aku dan adik-adikku. Sekarang biarkan mamak mengetik saja dan aku yang bercerita. Namaku Osama, usiaku menjelang 12 tahun. Tahun ini aku akan mengikuti ujian level A untuk anak-anak pesekolah rumah (homeschooling). Aku anak pertama dari enam bersaudara. Ya begitulah, rumahku tak pernah sepi. Dulunya tak ada orang yang tahu bahwa aku dan adik-adikku menjalani sekolah rumah. Tetapi sejak mamak ngeblog dan menuliskannya di blog ini mulailah orang tahu bahwa ‘kami tidak sekolah’. Dulu ketika tetangga kami bilang kami tidak sekolah aku sulit menjelaskan. Sekarang ketika orang tahu kami tidak sekolah mereka bilang kami ‘keren’, ah begitu cepatnya pendapat orang berubah. Tetapi aku yakin karena tulisan mamak tentang kamilah pandangan orang sedikit berubah.
Mamak banyak berbagi
cerita tentang homeschooling di blognya. Dulunya kurasa sekolah rumah
kami biasa-biasa saja. Sekarang hampir setiap minggu ada saja inbox dan email
yang masuk ke alamat mamak dan bertanya tentang homeschooling.
Karena menulis di blog
juga mamak akhirnya ikut Srikandi Blogger 2014. Yang meskipun berbulan-bulan
paska Srikandi Blogger, bapak masih sering memanggil mamak dengan “ Inilah
Srikandi Blogger kitaaaaa, maaak....” yah begitulah lelucon bapak untuk mamak. Karena
itulah satu-satunya pemilihan yang mamak ikuti. Hahaha. Dan aku yakin jika
bukan karena berhubungan dengan blog mamak tidak akan ikut Srikandi Blogger.
Mamak sendiri kerap
bercerita tentang banyak hal yang dipelajarinya di grup Kumpulan Emak-Emak
Blogger. Beberapa kali aku ikut mamak menghadiri acara yang berhubungan dengan
blogging jadi aku tahu tentang KEB. Berkat belajar bersama teman-temannya di
KEB mamak tahu banyak hal. Sekarang mamak lebih rajin memposting dengan
foto-foto karyanya sendiri. Sekarang mamak tahu mengambil foto orang lain tanpa
izin dan tidak menyebutkan sumber itu salah satu bentuk pencurian karya cipta. Padahal
kata mamak dulu di awal-awal ngeblog mamak sering mengambil foto di google
images dan tak menyebutkan sumbernya. Duh kasihan ya mamakku tanpa dia tahu dia
terlibat pencurian karya cipta. Huhuhuhu.
Mamak jadi belajar
tentang internet sehat yang kemudian diterapkan ke kami anak-anaknya. Mamak belajar
tentang etiket dan networking dalam dunia blogging. Dan berkat bergabung di KEB
banyak sudah hadiah lomba blog yang mamak raih meskipun, ssstttt, lebih banyak
lomba lagi yang mamak kalah. Hehehehe.
Berkat di KEB juga mamak
berteman dengan banyak orang dan berbagi manfaat dengan banyak orang. Hal yang
paling krusial yang dipelajari mamak di KEB adalah menghargai pendapat orang.
Betapa banyak postingan
yang berseliweran di beranda mamak. Dari yang se-ide sampai berseberangan ide. Dari
yang pro ASI ke pengguna sufor. Mulai blogger bayar duapuluh ribuan sampai yang
bayaran tujuh digit. Dari postingan hebohnya memilih sekolah dan yang diam-diam
sekolah dirumah seperti kami. Dari postingan traveling keliling dunia sampai
blusukan ke kampung-kampung. Dari postingan makanan restoran sampai masakan
ndeso. Mulai postingan fiksi sampai berita uptodate langsung dari ruang sidang
PBB. Dari postingan disela-sela kesibukan ibu bekerja sampai postingan para
mamak sambil mencuci pakaian. Dari postingan teman-teman blogger yang tersebar
di penjuru dunia sampai postingan mamak yang berada di pinggiran Bantul timur. Semua
hadir di beranda grup Emak-Emak Blogger. Mau cari apa saja ada.
Dan berkat banyaknya
postingan ini mamak jadi belajar menahan diri jika ada postingan yang tak
sependapat. Bahkan jika mamak membaca postingan yang menurut mamak layak dibantah
maka mamak akan menulis postingan tandingannya di blog. Tetapi tidak dipublish.
Mamak akan mendiamkan sehari dua hari. Kemudian di baca ulang. Jika mamak masih
marah mamak menunggu lagi seminggu. Di baca ulang kembali. Sampai kemudian
mamak sadar tulisan ‘sampah’ semacam itu tidak perlu mamak tayangkan diblog
mamak. Hahahaha. Mamak memang lucu.
Mamak belajar menghargai
banyak tulisan dari grup KEB. Dan yang baru saja di gagas oleh teman-teman
mamak dari Srikandi Blogger dengan jargo #KEBOfChange nya. Mengusung ‘Lawan
Kekerasan Pada Anak-Anak”. Mamak belajar untuk menghargai karya dari orang yang
lebih muda dan orang yang lebih tua.
Modul #KEBOfChange di
tulis oleh teman blogger mamak yakni Bu Ida Nurlaela sesama finalis di Srikandi
Blogger 2014 dan Mak Gracie Melia. Mak Ida muslim taat dan termasuk blogger
paruh baya. Dan Mak Gracie seorang nasrani dan masih muda. Dan mamak dengan
santainya memakai modul #KEBOfChange untuk mengisi ibu-ibu pengajian di
beberapa masjid di pinggiran Bantul. Bahkan beberapa kali aku ikut menemani
mamak mengisi ibu-ibu dengan teman “Lawan Kekerasan Terhadap Anak” ini. Seharusnya
begitulah orang-orang terbaik berkarya. Bekerja dengan baik tanpa meributkan
hal yang tidak layak diributkan tetapi membawa perubahan. Untuk apa ‘bertengkar’
untuk hal sepele. Perbedaan biarlah dia tetap berbeda tetapi bekerja dan berkarya
tetap harus jalan. Jangan berhenti berkarya hanya karena kita berbeda pendapat
dengan orang lain. Karena ketika berhenti untuk meributkan hal sepele, orang
lain sudah berjalan jauh didepan.
Selamat Berkarya para mamak. Ngeblog
tetap jalan, jaga anak juga tetap jalan ya. Salam hangat dari pinggiran Bantul.
kereen... semua anaknya homeschooling mak? sukses terus... :)
BalasHapusalhamdulillah, bisa terus berkarya dan berbagi ya Mak, :)
BalasHapusBener mak, perbedaan membuat hidup lebih berwarna. Good luck yaaa
BalasHapusYes bener mak.. Menghargai pendapat dan hidup berdampingan dalam perbedaan.. Sukses ya mak..
BalasHapusYes bener mak.. Menghargai pendapat dan hidup berdampingan dalam perbedaan.. Sukses ya mak..
BalasHapusBelum kesampaian pingin main ke rumahnya mamak..
BalasHapusSmg suatu saat ada kesempatan utk ngobrol langsung dg mamak ya..
Belum kesampaian pingin main ke rumahnya mamak..
BalasHapusSmg suatu saat ada kesempatan utk ngobrol langsung dg mamak ya..
Setuju bangt mbak perbedaan bkn hidup lebih seru
BalasHapusOsama... mamak mu itu emang keren. Meskipun imut, tapi semangat dan prestasinya patut diacungin jempol lho.
BalasHapusMaju terus ya mamaaak.. Berbeda tidak menyusutkan langkah kita untuk maju 😘😘😘
BalasHapussalut dengan kekonsistenan orang tua yang anaknya HS
BalasHapus