England with Love
Sebenarnya ada
banyak ikon Inggris yang mendunia. Dan bagi saya sih tidak perlu banyak hal yang bisa memanggil saya untuk ke Inggris.
Stasiun Radio BBC London pict from here |
- Stasiun Radio BBC London
Sebagai anak
kampung yang tinggal di pedalaman Kalimantan sana. Tentulah kehidupan masa
kecil dan remaja saya tidak segemerlap anak kota. Bahkan listrik saja baru
masuk ke kampung kami di penghujung masa SD saya. Hiburan bagi saya saat itu
adalah membaca dan mendengarkan radio. Tak tanggung-tanggung radio yang saya
ikuti adalah radio BBC London siaran bahasa Indonesia. Hampir semua orang tua di kampung saya rajin
mendengarkan berita via stasiun radio BBC London. Semua berita hebat di luar
sana sampai di telinga kami dengan sempurna (eh, sedikit kemresek deng ).
Meskipun jika pagi hari saya harus tergopoh-gopoh menjemur batrei radio di atap
sirap rumah kami. Kata kakek saya sih agar batrei awet dan tahan lama. Entah
itu benar atau tidak. Hehehehehe. Makanya jangan heran diantara tebaran jaring pukat
yang sedang ditambal di depan rumah menyembul batrei ukuran besar di sela-sela
pagar kayu.
Bahkan saya masih
menyempatkan diri mengirim surat ke stasiun BBC London dan meminta dikirimi
kamus. Apalagi zaman itu sedang trendnya sahabat pena. Rajinlah saya berkirim surat. Dasar anak kampung di akhir surat sempat-sempatnya saya menyelipkan
pantun alay ala saya “ 4 X 4 = 16, sempat tidak sempat jangan lupa dibalas” hahahahaha penyiarnya pengsan di tempat. Meskipun
saya tidak mendapat kamus, pihak BBC London berbaik hati mengirimi saya surat
balasan dan beberapa lembar stiker. Ya ampuuun bahagianya tidak terkira.
Jika saya bisa
sampai Inggris dan berdiri di depan stasiun radio BBC London yang terjadi mungkin
saya akan sesenggukan mengingat semua kenangan tentang masa kecil. Tentang soundtrack radio itu kalau mulai mengudara di subuh buta. Ya, ampun benar-benar kenangan indah.
Enid Blyton pic from here |
2. Lima Sekawan dan Malory Towers-nya Enid Blyton
Saya bersyukur
lahir dari keluarga yang gila membaca. Meskipun di kampung pedalaman bacaan
saya adalah novel-novel klasik dunia. Dan tentu saja favorit saya adalah Lima
Sekawan dan Malory Towers-nya Enid Blyton. Meskipun di baca berulang-ulang saya
tak pernah bosan. Bahkan rasanya pengen mati penasaran gara-gara serial Darrel
Rivers si bintangnya Malory Towers yang saya miliki hanya sampai kelas tiga.
Huaaaaaa pengen nangis. Untunglah ketika saya melanjutkan kuliah di UGM Yogyakarta
rasa penasaran saya terbayar tuntas. Semua serial Malory Towers lengkap sudah saya
baca. LEGAAAA. Dasar lebay hehehehe. Tapi beneran deh bagi para pecinta baca
tidak ada kelegaan luar biasa kecuali membaca buku idaman sampai tuntas.
salah satu seri Malory Towers saya yang hilang sampulnya |
Dari semua kebiasaan
dia atas keinginan saya menginjakkan kaki di tanah Inggris membumbung tinggi. Bahkan
saya ingat dulu kadang saya mencuri baca diam-diam novel-novel klasik Barbara
Cartland milik orang tua saya. Bahkan sampai hari ini kesukaan saya terhadap
novel-novel klasik Inggris tidak memudar. Dan dengan anggunnya novel-novel itu bersanding dengan Harry Potter.
Tak hanya
menyukai novel klasik Inggris. Saking terobesesinya saya dengan tanah Inggris.
Saya menulis novel online yang saya bagikan di blog pribadi saya. Ada dua novel
saya berlatar belakang tanah Inggris. Yang pertama adalah My Queen ( bisa dilihat disini) yang
berlatar belakang Bradford. Berkisah tentang Zayn Malik salah satu personel
boyband One Direction. Saking terobsesinya saya dengan novel ini saya membaca
semua hal yang berkaitan dengan Bradford, tentang Zayn Malik tentang One
Direction. Karena bukan fans One Direction jadi saya membuka semua berita
tentang boyband Inggris ini. Menonton semua moment-moment One Direction via
Youtube. Dan menuliskan dengan detil tempat-tempat yang sering di kunjungi oleh
Zayn Malik. Bahkan semua kebiasaan personil boyband ini saya catat di buku
khusus sebagai sumber karakter untuk novel saya. Dan perjuangan itu tidak
sia-sia. Novel itu sudah di baca lebih dari 37 ribu pembaca dan mendapat
komentar paling heboh dari semua penggemar (ehm). Bahkan komentar para pembaca
novel ini saya buatkan postingan khusus yang bisa di baca di sini.
Novel kedua saya
yang berlatar Inggris adalah Autumn in Glasgow (on hold). Gara-garanya dosen saya yang
sedang melanjutkan S3 disana mengupload sebuah pohon di samping apartemennya dalam empat
musim. Dan pohon itu nampak indah banget saat Fall atau Autumn. Berwarna merah
menggoda. Sampai sekarang foto itu saya save di komputer. Dan saya berjanji
akan melihat pohon itu saat musim gugur kelak. Aamiin.
pict from here |
3.
Buckingham Palace
Bahkan ketika
memilih kuliah pun saya langsung memilih Yogyakarta karena saya beranggapan
tinggal di Yogyakarta itu serasa tinggal di Eropa. Bayangkan kami punya raja.
Hehehehe. Buckingham Palace tentu sangat ikonik. Saya bisa membayangkan saya
akan selfie sampai meriang-meriang di depan istana itu. Bersikap songong sambil
menggoda penjaga gerbang istana dengan topi bulunya itu. Ga jauh-jauhlah dari gayanya Mr. Bean. Hehehehehe. siapa tahu bisa dadah-dadah sama rombongan kerajaan yang lewat (kayak kalau ada rombongan pejabat itu lo).
pict from here |
4.
The Beatles
Yang saya ingat
dari The Beatles tentu saja gaya menyebrang ala Abbey Road yang melegenda
itu. Yang terjadi jika saya lewat jalan itu adalah encok saya bisa kambuh
gara-gara nyebrang bolak-balik hanya untuk mengambil angle yang pas. Maklum,
nyebrang jalan legendaris itu harus dapet pict yang pas. Biasalah buat pamer di
sosmed….ga syaah kalau ga dapet foto kayak gitcuu #krik-krik :D
peron 9 3/4 yang legendaris itu (from here) |
5.
Harry Potter
Buat saya sih
Harry Potter adalah the best novel abad ini….kyaaaa. Meskipun sebenarnya saya
ga ngefans sama Harry #dijitakmassa ^.^. I’m a big faaaan of Draco Malfoy, euh.
Ganteng, kejam, bad boy…ish…karakter Draco Malfoy pokoknya dapet deh. Mungkin filosofi
yang bisa di ambil dari abang Draco ini adalah “ Kalau jadi penjahat jangan
tanggung-tanggung. Jangan setengah-setengah gitu kali. So, kalau jadi orang
baik jangan setengah-setengah juga cyiiin” #nyengirlebar.
i'm Harry ^.^ |
Expecto
Patronum!!!!!
Jadi entar kalau
sudah sampai Inggris jangan sampai ga mampir stasiun King’ Croos terutama
selfie di peron 9 ¾ kalau perlu mencoba peruntungan diri sambil menjedukkan
kepala ke temboknya. Siapa tahu ternyata beneran bisa masuk ke dunia Harry
Potter.
Sebenarnya banyak
lagi yang membuat saya ingin menjejakkan kaki ke Inggris. Seperti falsafah
keluarga kami “ Belajar sesungguhnya adalah membaca lebih banyak buku,
mengunjungi lebih banyak tempat dan bertemu banyak orang”. Dan semoga harapan
untuk bisa menjejakkan kaki ke tanah Inggris bisa terwujud. Seperti tulisan
yang saya pajang di foto saya dengan Mr. Potato. Sementara saya siap-siap dulu packing-packing dan mengelap passpor yang sedikit berdebu #tsaaaah :).
Postingan ini
saya sertakan dalam lomba blog yang diadakan oleh Mr. Potato. Informasi bisa
dilihat disini
see you in London ^_______^
see you in London ^_______^
here |
London sudah menantimu maaaak...moga2 menang yaaah...banyak yang bisa dilihat :D..
BalasHapusaamiin...semoga sampai juga menjejakkan kaki ke London :)
Hapuspesen oleh-olehnya mak ...gut lak....:)
BalasHapusmauuuuu ikut ke England mak :)
BalasHapuswah ternyata banyak novelnya Mbak yg terinspirasi Inggris ya Mbak..
BalasHapusKetipu...ujung-ujungnya Mr. Potato. Good! Aku kira benar-benar BBC.
BalasHapusBaru tau kalau Mka Irul punya WattPad. :)
BalasHapusKeren uey. Semoga impian utk selfie terwujud ya, Maak!
hihihi... foto I'm Harry nya lucu :)
BalasHapuswah tumben narsis ckckck
BalasHapusFoto Harry Potternya imut... gemesssss....
BalasHapuswuhuu,,,, ini pengumumannya kapan sih Mak?
BalasHapus