Kisah Nenek Tua dan Umar bin Khattab
Seorang
janda tua tinggal di pinggir kota Madinah. Nenek tersebut buta dan
sangat miskin. Harta yang ia miliki hanya seekor domba, sebuah baskom
dan sehelai tikar yang lusuh termakan usia.
Sedikit orang yang
tahu keadaan janda tersebut, salah satunya Umar bin Khattab. kondisi
wanita tersebut membuatnya iba. Oleh karenanya, tiap malam, Umar
mengunjungi wanita tersebut guna membawakan makanan dan membereskan
rumah.
Suatu kali, saat berkunjung, rumah sudah dalam kondisi
bersih dan rapi. Ternyata ada orang lain yang menyelesaikan
tugas-tugasnya. Esok harinya, Umar kembali datang dan menemukan bahwa
ia kembali terlambat. Seseorang telah datang lebih awal guna mengurus
nenek tersebut. Umar pun heran dan bertanya dalam hati, siapakah yang
telah membantu dan mengurus nenek tua tersebut.
Besok harinya, umar datang lebih awal. Ia tidak langsung masuk rumah
tapi bersembunyi agak jauh sambil mengamati orang yang datang. Tak lama
kemudian, seorang pria muncul dan mengetuk pintu. Tahukah anda siapa
dia? Pria itu adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Seperti itulah
sikap para shahabat, saling berlomba dalam menolong orang yang
membutuhkan. Semoga sikap mereka dapat kita jadikan contoh dan teladan
:)
Majalah ar-risalah
Seorang
janda tua tinggal di pinggir kota Madinah. Nenek tersebut buta dan
sangat miskin. Harta yang ia miliki hanya seekor domba, sebuah baskom
dan sehelai tikar yang lusuh termakan usia.
Sedikit orang yang
tahu keadaan janda tersebut, salah satunya Umar bin Khattab. kondisi
wanita tersebut membuatnya iba. Oleh karenanya, tiap malam, Umar
mengunjungi wanita tersebut guna membawakan makanan dan membereskan
rumah.
Suatu kali, saat berkunjung, rumah sudah dalam kondisi
bersih dan rapi. Ternyata ada orang lain yang menyelesaikan
tugas-tugasnya. Esok harinya, Umar kembali datang dan menemukan bahwa
ia kembali terlambat. Seseorang telah datang lebih awal guna mengurus
nenek tersebut. Umar pun heran dan bertanya dalam hati, siapakah yang
telah membantu dan mengurus nenek tua tersebut.
Besok harinya, umar datang lebih awal. Ia tidak langsung masuk rumah
tapi bersembunyi agak jauh sambil mengamati orang yang datang. Tak lama
kemudian, seorang pria muncul dan mengetuk pintu. Tahukah anda siapa
dia? Pria itu adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Seperti itulah
sikap para shahabat, saling berlomba dalam menolong orang yang
membutuhkan. Semoga sikap mereka dapat kita jadikan contoh dan teladan
:)
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.