Jika kita menunggu luang waktu untuk menemani anak-anak kita, maka masa itu
adalah ketika kita tua. Itu pun amat mungkin kita masih sibuk dengan
berbagai urusan. Tetapi tatkala kita telah begitu banyak memiliki waktu
luang, anak-anak sudah beranjak dewasa. Mereka tak punya waktu untuk
kita.... sebab kita tak mengajari mereka untuk sengaja meluangkan waktu Adakah itu akan terjadi pada kita?
Maka saat berharga untuk anak kita, manfaatkanlah. Selagi anak-anak itu
amat memerlukan perhatian kita, luangkan waktu untuk membersamai
mereka. Hari ini, sudahkah engkau berbincang bersama mereka? Bukan sekedar berbicara kepada mereka.(Mohammad Fauzil Adhim)
“Anak batita, menurut kamus, adalah anak kecil yang baru bisa berjalan atau berjalan dengan langkah terhuyung-huyung. Menurut kata orang bijak anak kecil dengan langkahnya yang kecil akan menjerumuskan anda ke dalam masa-masa paling menjengkelkan dalam kehidupan anda sebagai orang dewasa. Beberapa orang menyebutkan mereka mengesalkan, sebagian lagi menyebut mereka mengagumkan (tapi saya menduga orang-orang ini tidak pernah mempunyai anak batita dalam hidup mereka). Dan bagi saya anak batita adalah mengagumkan dan sekaligus menjengkelkan.
hari-hari saya bersama lima anak yang semuanya adalah mainan dengan batre yang tidak pernah soak. apalagi 3 diantaranya adalah Balita. sampai pernah saya merasa benar-benar kelelehan luar biasa. menghadapi tingkah mereka yang kadang diluar nalar saya sebagai orang dewasa. bahkan kadang berpikir jangan2 sebenarnya ini adalah saya ketika kecil dulu. mereka adalah potret sejati diri saya dan suami. mereka adalah diri saya mini.
Dari sekian alasan saya untuk tetap dirumah dan tidak bekerja pada satu instansi adalah agar dapat menemani anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi muslim yang baik. lebih baik dari emak dan bapaknya. dulu saya sangat pede lho dengan kata-kata ini. tetapi kemudian hari saya menyadari saya ternyata HANYA BERMULUT BESAR. buktinya saya menemani anak disisa waktu luang setelah mengurus seluruh pekerjaan rumah. saya mendidik anak disambi masak, disambi mencuci pakaian, diselingi setrikaan menggunung, ditemani cucian piring berlemak, dan segudang urusan domestik lainnya. yang pada akhirnya anak-anak hanya mendapatkan waktu sisa. Ya Allah ampuni saya....saya tau dan sadar bahwa masa-masa penuh kerepotan mengurus anak-anak akan saya rindukan kelak dihari tua...saya yakin pasti saya akan merindukan masa sekarang. ketika mereka entah sudah dimana, mencari hidup mereka sendiri. tinggalah saya yang menyesali betapa sedikitnya waktu yang saya sisakan untuk mereka.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus